BagusNews.com –
Tangerang, Banten – Publik dibuat heran dengan laporan dana kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang hanya sebesar Rp 1 miliar. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan dua pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) lainnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahkan menilai dana kampanye AMIN janggal. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya akan mendalami laporan tersebut.
“Ya, kami pelajari. Nanti kami lihat,” kata Ivan, Selasa (26/12/2023).
Menanggapi hal tersebut, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjelaskan bahwa dana kampanye Rp 1 miliar itu hanya dana awal. Ia memastikan dana kampanye AMIN akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
“Itu baru dana awal. Nanti akan ada lagi sumbangan dari partai politik dan pihak lain,” kata Cak Imin, Rabu (27/12/2023).
Cak Imin juga menegaskan bahwa AMIN tidak akan kekurangan dana kampanye. Ia yakin banyak pihak yang akan mendukung pasangannya.
“Kami yakin banyak yang akan membantu. Kami tidak akan kekurangan dana,” ujarnya.
Sementara itu, pakar politik Universitas Indonesia, M. Qodari, menilai kecilnya dana kampanye AMIN bisa menjadi bumerang. Hal itu bisa membuat publik mempertanyakan keseriusan AMIN dalam berkontestasi di Pilpres 2024.
“Dana kampanye itu penting untuk membiayai berbagai kegiatan kampanye, seperti iklan, sosialisasi, dan logistik. Jika dananya kecil, tentu akan menyulitkan AMIN untuk menjangkau pemilih,” kata Qodari.
Qodari menyarankan AMIN untuk segera mengklarifikasi kepada publik terkait dana kampanyenya. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari spekulasi dan keraguan publik.
“AMIN harus segera menjelaskan kepada publik dari mana sumber dana kampanyenya dan bagaimana penggunaannya. Hal itu penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas,” pungkasnya.