BagusNews.com –
Robert Bonosusatya, yang sering disebut sebagai “mafia besar” di balik skandal PT Timah yang melibatkan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan crazy rich Helena Lim, juga terlibat dalam beberapa proyek di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Salah satunya adalah proyek dari Korlantas Polri yang juga melibatkan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) saat ini, Budi Gunawan.
Robert pertama kali dikaitkan dengan Budi Gunawan saat Budi mengikuti uji kelayakan sebagai calon Kapolri pada 14 Januari 2015. Saat itu, dokumen dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menunjukkan adanya transaksi mencurigakan sebesar Rp 57 miliar dalam rekening Budi.
Robert mengklaim sebagai teman lama Budi, tetapi tidak menjelaskan bagaimana mereka bertemu. Dia disebut sebagai penjamin pinjaman dari Pacific Blue International Limited untuk putra Budi, Muhammad Herviano, pada 6 Juli 2005, yang mendapat pinjaman sebesar Rp 57 miliar.
Dalam pertemuan dengan Budi dan Herviano, Robert didampingi oleh Lo Stefanus, pemilik jaringan toko perhiasan Frank and Co dan PT Mitra Abadi Berkatindo, perusahaan pertambangan timah. Mereka membahas rencana pinjaman untuk bisnis pertambangan timah dan perhotelan yang digagas oleh Budi, Herviano, dan Stefanus karena keterbatasan modal.
Nama Robert Priantono Bonosusatya muncul lagi saat PT Jasuindo memenangkan tender di Korlantas Polri. Bukti keterlibatan Robert dan PT Jasuindo terdapat dalam laporan keuangan PT Jasuindo per 31 Desember 2013, yang ditandatangani oleh Robert sebagai komisaris utama.
Robert sebelumnya adalah Komisaris Utama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, yang mengerjakan proyek pencetakan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Korlantas Polri.
Keterlibatan Robert dalam kasus Ferdy Sambo juga dicatat. Dia diduga memfasilitasi perjalanan Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan ke Jambi menggunakan jet pribadi.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyatakan bahwa Robert, bersama dengan dua warga sipil lainnya, memfasilitasi penggunaan jet pribadi untuk rombongan Hendra Kurniawan. Mereka berangkat menuju rumah keluarga Yosua pada 11 Juli 2022, hanya tiga hari setelah Yosua meninggal, atas perintah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.