BagusNews.com –
Daging merupakan sumber protein yang penting bagi tubuh. Selain mengandung protein, daging juga mengandung zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam hidangan olahan daging yang lezat, baik dari daging sapi maupun daging kambing. Namun, beberapa orang sering menghindari hidangan berbahan daging kambing karena mereka menganggapnya dapat meningkatkan tekanan darah. Apakah benar makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi? Berikut penjelasannya!
-
Apakah daging kambing menyebabkan hipertensi?
Beberapa orang sering menghindari hidangan berbahan daging kambing karena mereka menganggapnya bisa menyebabkan hipertensi. Namun, anggapan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa daging kambing bisa menyebabkan hipertensi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia juga membantah klaim tersebut melalui situs resminya.
Penjelasannya adalah bahwa makan daging kambing tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan lemak jenuh dalam daging kambing jauh lebih rendah daripada yang dibayangkan. Sebaliknya, daging kambing mengandung lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh.
-
Daging kambing lebih sehat dibandingkan dengan daging merah lainnya
Menurut WebMD, daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya. Hal yang sama dijelaskan juga oleh Healthline, bahwa daging kambing termasuk jenis daging yang lebih sehat dibandingkan dengan daging merah lainnya. Ini disebabkan karena daging kambing memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang rendah.
Kalori dalam daging kambing juga lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya. Selain itu, daging kambing memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging merah dan daging putih lainnya.
-
Kandungan nutrisi dalam daging kambing
Daging kambing mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, zat besi, vitamin, dan mineral. Menurut United States Department of Agriculture, 100 gram daging kambing panggang mengandung:
- Kalori: 143 kcal
- Protein: 27,1 gram
- Lemak total: 3,03 gram
- Lemak jenuh: 0,93 gram
- Kolesterol: 75 miligram (mg)
- Kalsium: 17 mg
- Zat besi: 3,73 mg
- Fosfor: 201 mg
- Potasium atau kalium: 405 mg
- Natrium: 86 mg
- Vitamin B12: 1,1 mikrogram (mcg)
-
Pengaruh cara pengolahan terhadap nutrisi daging kambing
Mungkin beberapa orang mengalami peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi hidangan daging kambing. Faktor yang memicu peningkatan tekanan darah ini biasanya terkait dengan kesalahan dalam proses pengolahan daging kambing tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara pengolahan dan bahan-bahan yang digunakan saat mengolah daging kambing.
Seperti yang dijelaskan oleh Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI, faktor penyebab hipertensi dalam hidangan berbahan daging kambing bukanlah daging kambing itu sendiri, melainkan garam. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semangkuk sup kambing umumnya diberi satu sendok teh garam. Ini melebihi batas konsumsi harian garam yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan. Selain itu, garam juga dapat terkandung dalam kecap yang menjadi bumbu utama hidangan daging kambing.
-
Anjuran konsumsi garam di Indonesia
Kementerian Kesehatan telah menetapkan anjuran konsumsi garam di Indonesia sebanyak 2.000 mg natrium per orang per hari. Jumlah ini setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram garam per orang per hari.
Oleh karena itu, Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi. Selain itu, disarankan juga untuk tidak menambahkan garam atau kecap berlebihan pada makanan yang disajikan.
-
Garam dan lemak jenuh berlebihan sebagai faktor risiko hipertensi
American Heart Association menjelaskan bahwa hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh darah terlalu tinggi. Tekanan darah yang tinggi ini menjadi faktor risiko serangan jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat beberapa faktor risiko tekanan darah tinggi yang dapat diubah, antara lain:
- Konsumsi garam berlebihan.
- Konsumsi lemak jenuh dan lemak trans berlebihan.
- Kurangnya konsumsi buah dan sayur.
- Kurangnya aktivitas fisik.
- Konsumsi minuman beralkohol.
- Kebiasaan merokok.
- Kelebihan berat badan.
Sementara itu, faktor risiko tekanan darah tinggi yang tidak dapat diubah meliputi:
- Riwayat keluarga dengan hipertensi.
- Usia di atas 65 tahun.
- Adanya penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal.
Selama dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas, daging kambing tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah. Namun, cara pengolahan daging yang tidak tepat, seperti penambahan garam secara berlebihan atau konsumsi dalam jumlah yang berlebihan, dapat memicu hipertensi.
Oleh karena itu, perhatikanlah cara pengolahan dan bahan-bahan yang digunakan saat mengolah daging kambing maupun daging merah lainnya agar nutrisinya tetap terjaga dan risiko peningkatan tekanan darah dapat diminimalisir.
Penting untuk diingat bahwa daging kambing sendiri tidak secara langsung menyebabkan hipertensi. Faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah adalah konsumsi garam berlebihan dan lemak jenuh. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam, memilih cara pengolahan yang sehat seperti pemanggangan atau perebusan tanpa menambahkan garam berlebihan, dan menghindari penggunaan bahan makanan yang tinggi garam seperti kecap, dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.
Selain itu, penting juga untuk mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko hipertensi. Hal ini meliputi menjaga pola makan yang seimbang dengan konsumsi buah dan sayur yang cukup, berolahraga secara teratur, menghindari konsumsi alkohol dan merokok, serta menjaga berat badan yang sehat.
Dalam kesimpulannya, daging kambing tidak menyebabkan hipertensi secara langsung. Lebih jauh lagi, daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya. Namun, penting untuk memperhatikan cara pengolahan dan penggunaan garam yang tepat agar nutrisi daging kambing tetap terjaga dan risiko peningkatan tekanan darah dapat diminimalisir.