BagusNews.com –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan respons tajam terhadap kritik Tom Lembong terkait penurunan harga nikel akibat kebijakan hilirisasi. Melalui video di akun Instagram pribadinya, Luhut mengungkapkan sejumlah kegagalan Tom Lembong saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan di pemerintahan Presiden Jokowi.
Luhut menilai bahwa Tom tidak mencapai prestasi signifikan selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan mencatat kegagalan terkait perizinan investasi melalui sistem Online Single Submission (OSS). Proyek tersebut seharusnya dilaksanakan oleh Tom ketika mengepalai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), namun tidak kunjung selesai hingga akhir masa jabatannya.
Selain itu, Luhut juga menyentil etika Tom yang mengklaim sering memberikan saran pidato kepada Presiden. Luhut menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi adalah yang paling aktif memberikan saran pidato, bukan hanya untuk Jokowi, tetapi juga untuk kepala negara lain dalam forum bilateral.
Luhut menegaskan bahwa menjadi penulis pidato presiden bukanlah indikator kehebatan, karena hal itu merupakan tugas seorang menteri atau pembantu presiden. Pernyataan ini merupakan respons terhadap kritik Tom Lembong terkait kebijakan hilirisasi yang dianggapnya tidak berorientasi pasar.
Sebelumnya, Tom Lembong telah menyampaikan kritik terhadap fokus pemerintah pada nikel, mengingat pergeseran produsen kendaraan listrik yang mulai beralih menggunakan baterai LFP. Kontroversi mengenai hilirisasi dan LFP kemudian menjadi sorotan dalam Debat Cawapres 2024, di mana Gibran Rakabuming Raka, co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), menilai Cak Imin tidak memahami sepenuhnya tentang LFP, yang sebelumnya banyak diperbincangkan oleh tim suksesnya.