BagusNews.com –
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengumumkan bahwa indeks kemacetan DKI Jakarta telah naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia.
Data yang dirilis oleh TomTom InterInternational, sebelumnya menempatkan Jakarta di peringkat ke-46. Syafrin menjelaskan bahwa rata-rata kemacetan di Jakarta sekarang mencapai 53 persen.
TomTom InterInternational merupakan lembaga yang mengukur indeks kemacetan lalu lintas di 389 kota di 56 negara pada tahun 2022, termasuk Jakarta. Jakarta dan Manila di Filipina menjadi dua kota di Asia Tenggara yang masuk dalam 50 besar indeks kemacetan menurut peringkat TomTom.
Meski demikian, indeks kemacetan di Jakarta masih lebih baik dibandingkan Manila yang menempati peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit. Pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta berada pada peringkat ke-31 dan meningkat menjadi peringkat ke-46 pada 2021.
Syafrin berharap berbagai upaya yang telah dilakukan dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta. Salah satunya adalah menutup putaran balik atau u-turn di 32 titik.
“Sudah dieksekusi sebanyak 22 titik, dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya dari sisi kinerja lalu lintas dan seterusnya,” ujarnya. Penutupan putaran balik di Jakarta akan dilakukan secara bertahap, dan hasilnya akan dievaluasi secara berkala.