BagusNews.com –
Dalam beberapa tahun terakhir, penipuan aplikasi melalui WhatsApp telah menjadi marak terjadi. Banyak orang yang terjebak oleh modus-modus penipuan ini. Menurut The Internet Crime Complaint Center (IC3), 70% korban penipuan ditipu secara online.
Penipu menggunakan berbagai macam modus untuk melakukan aksinya, mulai dari pembajakan WhatsApp, impersonate kerabat dekat, hingga menggunakan link berbahaya. Hal ini membuat WhatsApp menjadi salah satu platform yang paling banyak digunakan penipu aplikasi untuk melancarkan aksinya.
Lantas, mengapa banyak penipu aplikasi menggunakan WhatsApp untuk menjebak korban-korbannya? Pertama-tama, WhatsApp adalah salah satu aplikasi berkirim pesan yang cukup populer dan banyak digunakan.
Bukan hanya untuk berinteraksi dengan teman sebaya, tetapi juga untuk berkomunikasi dengan teman kerja, kolega, bisnis dan lain-lain. Sehingga brand utama WhatsApp memang dikenal sebagai aplikasi yang mumpuni dan aman dalam melakukan aktivitas-aktivitas penting.
Namun sayangnya, pengguna WhatsApp sering lupa bahwa platform tersebut juga bisa digunakan oleh para penipu aplikasi. Apalagi modus impersonate kerabat dekat yang dilakukan penipu aplikasi benar-benar cukup mengecohkan.
Beberapa penipu berpura-pura menjadi teman korban dan mengaku memiliki nomor baru untuk meyakinkan korbannya. Banyak orang yang terjebak dengan modus ini karena merasa nomor WhatsApp-nya tidak mungkin tersebar ke orang lain yang tidak dikenalnya.
Padahal saat ini juga marak kebocoran data yang mungkin saja nomor WhatsApp kamu tercantum di dalamnya. Kemudian jika nomor WhatsApp diblokir, penipu aplikasi dapat dengan mudah membuat akun WhatsApp hanya dengan memiliki nomor baru.
Sehingga selalu ada kesempatan bagi penipu aplikasi untuk kembali melakukan kejahatan tersebut di kemudian hari.
Selain itu, WhatsApp dapat dan mudah diakses oleh semua lapisan orang, bahkan kepada orang yang kurang memiliki pengetahuan teknis sekalipun. Setiap orang dapat dengan mudah menggunakan WhatsApp dan belajar mengoperasikannya dalam hitungan menit.
Orang-orang yang kurang memiliki pengetahuan teknis inilah yang justru menjadi sasaran empuk para penipu aplikasi. Mirisnya lagi, orang-orang tersebut adalah generasi baby boomers yang mengalami gagap teknologi dan kesenjangan digital.
Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati saat menggunakan WhatsApp. Jangan mudah percaya pada orang yang mengaku sebagai kerabat dekat tanpa memverifikasi terlebih dahulu.
Pastikan nomor WhatsApp kamu diatur dengan pengaturan privasi yang tepat dan jangan pernah mengklik link yang mencurigakan. Selalu ingat bahwa keamanan data dan privasi kamu adalah tanggung jawabmu sendiri.