Kenaikan Harga Emas di Antam Dipicu Faktor Eksternal di AS
Harga emas atau logam mulia di Antam mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 25.000 per gram. Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor eksternal yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Namun, Ibrahim juga mengingatkan bahwa kenaikan harga emas yang cepat harus diwaspadai dan diperhitungkan risiko-risiko ke depannya. Meskipun demikian, ia memprediksi bahwa harga emas masih akan terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ke depan, karena banyak pelaku pasar yang khawatir dan ada spekulan yang memanfaatkan keadaan.
Dikutip dari Reuters, kenaikan harga emas yang terus terjadi disebabkan oleh krisis perbankan yang terjadi di AS. Harga emas spot bahkan naik sebesar 2,8% menjadi US$ 1.971,95 per ons, yang merupakan yang tertinggi sejak April 2022.
Seorang pedagang emas di New York, Tai Wong, juga menyebutkan bahwa kenaikan harga emas ini terjadi setelah adanya berita mengenai bank bangkrut pada akhir pekan lalu. Ia juga mengatakan bahwa ada harapan bahwa bank sentral AS akan mengerem kenaikan suku bunga pekan depan.
Analis riset di FXTM, Lukman Otunuga, memprediksi bahwa harga emas akan terus mengalami kenaikan di masa mendatang. Oleh karena itu, bagi yang ingin membeli emas dalam waktu dekat, harus mempertimbangkan risiko dan keadaan pasar yang sedang terjadi.