BagusNews.com –
Anies Baswedan dan Dinamika Kemiskinan di Jakarta
Anies Baswedan memimpin Jakarta selama lima tahun, dari 2017 hingga 2022. Salah satu fokus utama pemerintahannya adalah pengentasan kemiskinan.
Tren Fluktuatif:
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, tingkat kemiskinan di Ibukota mengalami fluktuasi selama kepemimpinan Anies:
- Maret 2018: 3,57% (373.120 orang)
- September 2018: 3,55% (372.260 orang)
- Maret 2019: 3,47% (365.550 orang)
- September 2019: 3,42% (362.300 orang) – Titik terendah
- Maret 2020: 4,53% (480.860 orang) – Dampak awal pandemi
- September 2020: 4,69% (496.840 orang)
- Maret 2021: 4,72% (501.920 orang)
- September 2021: 4,65% (493.680 orang)
- Maret 2022: 4,69% (502.040 orang)
Faktor Pendorong:
- Pandemi Covid-19: Pandemi berdampak signifikan pada sektor ekonomi, terutama bagi masyarakat miskin.
- Inflasi: Kenaikan harga kebutuhan pokok juga memperburuk kondisi kemiskinan.
- Pengangguran: Tingginya tingkat pengangguran membuat banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Upaya Pemerintah:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi kemiskinan, seperti:
- Kartu Jakarta Pintar (KJP): Bantuan pendidikan bagi siswa miskin.
- Kartu Lansia Jakarta (KLJ): Bantuan sosial bagi lansia miskin.
- Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ): Bantuan sosial bagi penyandang disabilitas.
- Program Jakpreneur: Bantuan modal dan pelatihan bagi pengusaha kecil.
- Program Rumah Sejahtera Terpadu (RST): Bantuan pembangunan rumah bagi masyarakat miskin.
Evaluasi:
Meskipun terdapat upaya pemerintah, tingkat kemiskinan di Jakarta pada akhir masa jabatan Anies Baswedan masih lebih tinggi dibandingkan saat awal kepemimpinannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan di Ibukota masih menjadi tantangan yang besar.
Kesimpulan:
Tingkat kemiskinan di Jakarta mengalami fluktuasi selama kepemimpinan Anies Baswedan. Pandemi Covid-19 dan faktor ekonomi lainnya menjadi penyebab utama kenaikan angka kemiskinan. Meskipun terdapat berbagai program pengentasan kemiskinan, upaya tersebut belum mampu menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan.