BagusNews.com –
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan bahwa Indonesia mendukung dengan positif keputusan Majelis Umum PBB untuk mendorong gencatan senjata demi kemanusiaan di Jalur Gaza yang disahkan pada Jumat (27/10).
Indonesia juga menjadi salah satu co-sponsor resolusi tersebut. Dalam voting, 120 negara mendukung, termasuk Indonesia, sementara 14 negara menolak dan 14 negara memilih abstain.
Resolusi Majelis Umum PBB tersebut juga mengajukan permintaan agar akses bantuan ke Jalur Gaza yang telah lama diblokade oleh Israel dibuka, dan agar warga sipil di sana mendapatkan perlindungan.
Israel telah menutup akses kemanusiaan, termasuk pasokan makanan dan bahan bakar, di wilayah Gaza.
Namun, dari 14 negara yang menolak resolusi ini, dua di antaranya adalah Israel dan Amerika Serikat. Israel menganggap desakan ini sebagai penghinaan terhadap mereka.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap resolusi tersebut dan mengatakan bahwa hari itu adalah hari kelam bagi PBB dan umat manusia. Israel bahkan melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama beberapa waktu.
Selama ini, Israel telah mengklaim serangan mereka ke Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai upaya untuk melawan Hamas dan membalas serangan Hamas yang terjadi pada 7 Oktober. Namun, serangan tersebut telah mengakibatkan banyak korban, termasuk banyak anak-anak dan perempuan.
Selain itu, rumah sakit, tempat beribadah, termasuk gereja, juga menjadi sasaran serangan Israel. Israel juga memutus jalur pangan, listrik, air, dan komunikasi bagi warga Jalur Gaza yang telah mereka blokade.