BagusNews.com –
Konflik dua Negara Eropa yang saat ini terus memanas. Perang Rusia-Ukraina belum saja menemukan titik terang. Keduanya sama-sama memiliki ambisi dan keinginan masing-masing. Pun, akhirnya terus menimbulkan korban jiwa.
Rusia menghendaki Ukraina sebagai salah satu Negara yang ada di bawahnya. Sementara Ukraina ingin menjadi Negara yang terpecah darinya dan bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu bahan bagi pegiat media sosial yang hendak mendapatkan keuntungan, dengan mengaitkan keduanya pada ayat Al-Qur’an. Misalnya, salah seseorang dalam akun YouTube yang Kamar JERI dengan sangat percaya diri, mengulik perang Rusia-Ukraina sesuatu yang diramalkan Al-Qur’an. Ia menyatakan bahwa Rusia merupakan representasi dari surat Rum, bahkan Negara Rum itu sendiri.
Dengan sangat jelas, ia menggambarkan bahwa orang-orang Rusia sebagai orang Rum yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Rum sendiri diartikan sebagai salah satu Negara yang dihuni oleh masyarakat Kristen tetapi mensejajarkan diri dengan Islam di akhir zaman. Dengan kata lain, Rusia adalah Negara Rum sementara Islam akhir zaman adalah Chechnya.
“Ada persepsi Putin (Presiden Rusia) itu lebih pro-Islam ketimbang AS, meski generasi lebih tua masih ingat bagaimana Rusia menyerang Chechnya dan Uni Soviet di Afghanistan.” Sekelumit ungkapannya dalam channel YouTube tersebut.
Benarkah penafsiran seperti itu? Mari kita kaji surat Ar- Rum menurut pandangan ulama ahli tafsir. Namun, sebelum penulis memulai kajian itu, ada baiknya untuk menampilkan teks dan terjemahnya, dengan tujuan agar pembaca bisa memahami lebih cermat dan mendalam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
الم (1) غُلِبَتِ الرُّومُ (2) فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (3) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (4) بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
Artinya, “Alif Lam Mim. Bangsa Romawi telah dikalahkan, di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang).
Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa, Maha Penyayang.” (QS. Ar-Rum [30]: 1-5).
Pada ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa bangsa Romawi telah dikalahkan oleh bangsa Persia di negeri yang dekat dengan kota Makkah, yaitu negeri Syiria. Beberapa tahun kemudian setelah mereka dikalahkan, maka bangsa Romawi akan mengalahkan bangsa Persia sebagai balasan atas kekalahan itu.
Akan tetapi di manakah Romawi yang dimaksud pada ayat di atas? Mari kita kaji bersama
Siapakah Rum Pada Ayat di Atas?
Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Syamsuddin al-Qurthubi (wafat 671 H), salah satu ulama tafsir yang masih menjumpai masa salaf, dalam kitab tafsir monumentalnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Rum pada ayat di atas adalah Kerajaan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, bukan kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma. Bangsa Romawi beragama Nasrani (Ahli Kitab), sedangkan Persia beragama Majusi (penyembah api).
Syekh Dr. Wahbah bin Musthafa az-Zuhaili dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Rum pada ayat di atas adalah umat Nasrani yang berasal dari keturunan Rum bin ‘Ish bin Ihaq bin Ibrahim. Mereka sudah beragama Nasrani sejak sebelum diutusnya Nabi Muhammad. Mereka juga umat yang taat dalam menjalankan syariat agamanya, yaitu kitab Taurat.
Oleh karenanya, ketika Allah menurunkan ayat yang menjelaskan bahwa bangsa Rum akan mengalahkan bangsa Persia, umat Islam Makkah langsung bergembira karena mereka memiliki satu keyakinan yang sama dengan bangsa Rum, yaitu sama-sama percaya pada kitab samawi (Tarat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an). Hanya saja, umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman, sementara bangsa Rum menggunakan Kitab Taurat.
Berbeda dengan orang Kafir Makkah, mereka justru menganggap bahwa semua itu adalah omong kosong, dan kemenangan akan tetap berpihak para Paris. Sebab, Paris adalah umat penyembah api yang memiliki rasialisme yang sama dengan Kafir Makkah. (Syekh az-Zuhaili, Tafsir al-Munir fi al-Aqidati wa asy-Syariati wa al-Manhaji, [Damaskus, Beirut, Darul Fikr: 1418], juz XXI, halaman 46).
Membantah Rusia dan Chechnya Ada dalam Al-Qur’an
Di antara yang sangat menggelitik adalah ketika kemenangan Rusia pada Ukraina dianggap sebagai representasi Al-Qur’an yang menguak sejarah dari bangsa Rum yang akan mengalahkan Paris oleh seseorang di atas, tentu ini sangat berlebihan dan tidak memahami tekstual dan kontekstual yang ada pada ayat di atas. Lantas, kapankah peperangan antara keduanya terjadi?
Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi (wafat 1270 H), ulama pakar tafsir kontemporer asal Baghdad mengatakan dalam kitab tafsirnya, bahwa ada banyak riwayat yang mengatakan perihal kemenangan itu.
Riwayat pertama mengatakan bahwa kemenangan itu tepat pada tahun ketujuh setelah hijrahnya Nabi Muhammad. Riwayat kedua mengatakan bertepatan dengan peristiwa perjanjian (shuluh) Hudaibiyah antara umat Islam dengan Kafir Quraisy. Sedangkan pendapat ketiga mengatakan bertepatan dengan perang Badar.
Kendati pun para ulama masih khilaf (berbeda pendapat) akan kemenangan itu, namun yang pasti peperangan itu meletus pada masa Rasulullah masih hidup dan saat itu para sahabat turut merasa bangga akan kemenangan itu. (Syekh al-Alusi, Ruhul Ma’ani fi Tafsiri Al-Qur’ani al-Adzimi wa as-Sab’i al-Matsani, [Beirut, Darul Kutub al-Ilmiah: 1415], juz XV, halaman 324).
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa anggapan beberapa orang yang dengan percaya diri mengatakan bahwa perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina sebagai representasi dari Al-Qur’an surat Ar-Rum sangat salah dan ngawur.
Sebab, peperangan itu terjadi ketika Rasulullah masih hidup, bukan saat ini, apalagi menganggap Rusia sebagai bangsa Rum dan Ukraina sebagai bangsa Paris.
Demikian penjelasan terkait membantah argumentasi perang Rusia-Ukraina sebagai representasi surah Ar-Rum. Semoga bermanfaat.