BagusNews.com –
Kebakaran mobil listrik (KLBB) yang sulit dipadamkan dan suhu api yang sangat panas merupakan masalah umum yang dihadapi oleh kendaraan listrik berbasis baterai.
Randall Hart, Direktur PT Hartindo Chemitama Industri dan pakar baterai EV, menjelaskan beberapa alasan mengapa kebakaran KLBB sulit dipadamkan seperti mobil biasa. Penyebab utama adalah reaksi dasar yang memicu kebakaran.
Baterai mobil listrik yang mengandung logam seperti nikel, kobalt, zinc, dan cairan asam cair, memberikan energi yang berbeda pada api. Sumber utama kebakaran mobil listrik adalah senyawa elektrolit, sedangkan mobil biasa berasal dari senyawa karbon.
Randall menambahkan bahwa karakteristik api yang muncul pada kebakaran mobil listrik berbeda dengan api mobil biasa.
Api EV battery tidak berkobar, tetapi mengeluarkan suara mendesis dan memiliki warna putih terang. Ada skala tingkat suhu api untuk penanganan kebakaran yang diurutkan berdasarkan alfabet ‘A’ hingga ‘F’, dengan kategori ‘F’ memiliki rerata suhu 1.600 derajat Celsius.
Ini jauh lebih panas daripada api kebakaran mobil biasa dengan rerata suhu 800 derajat Celsius. Thermal runaway juga menjadi penyebab kedua mengapa kebakaran mobil listrik sulit dipadamkan. Ini adalah situasi ketika api bisa menyala kembali secara mendadak setelah sebelumnya padam.
Satu-satunya cara efektif untuk memadamkan kebakaran mobil listrik adalah dengan menggunakan senyawa kimia khusus yang berfungsi sebagai penetralisasi reaksi pemicu api.
Randall menemukan bahwa senyawa penetral terbaik untuk kebakaran EV adalah potasium, yang biasanya ditemukan pada umbi-umbian seperti ubi dan kentang.
Dia mengimplementasikan temuan ini untuk menciptakan alat pemadam api ringan (APAR) khusus untuk kendaraan listrik, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia. Randall telah melakukan penelitian terhadap api baterai sejak tahun 1984.