BagusNews.com –
Artificial Intelligence (AI) menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir berkat aplikasi yang serba guna, salah satunya adalah kemampuannya sebagai pendidik untuk generasi masa depan.
Dengan perkembangan solusi AI yang semakin pesat, AI akan menjadi lebih kuat dan tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita di masa depan, dan hal yang sama akan terjadi pada industri pendidikan. Untuk memberikan pengalaman belajar yang personal, kombinasi EdTech dan AI dapat membawa tentang platform pembelajaran adaptif, yang dapat melacak kemajuan siswa, pola belajar, kesenjangan pengetahuan, dan sebagainya. Mari kita jelajahi potensi sebenarnya dari AI di bidang pendidikan dan apakah bisa menggantikan guru dalam beberapa tahun mendatang.
Dampak potensial yang bisa dihasilkan AI pada industri pendidikan
Memberikan kesempatan belajar yang sama kepada semua Menurut Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, potensi AI yang tak terbatas dapat mengatasi tantangan terbesar dalam industri pendidikan saat ini. Dengan panduan “prinsip-prinsip inti” pendidikan – inklusi dan keadilan – AI dapat mempercepat kemajuan kita menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 (SDG 4) yang “memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua”.
AI dapat menangani banyak kebutuhan penting dalam pendidikan, seperti menganalisis kemajuan belajar setiap siswa dan menyesuaikan jadwal belajar. Jadwal belajar yang dibuat khusus ini dapat menyesuaikan dengan gaya belajar siswa, baik itu lambat atau cepat, dan membantu mereka belajar dengan lebih mudah.
Contohnya, Jill Watson adalah asisten pengajar virtual yang dibuat oleh Profesor Ashok K. Goel dari Georgia Institute of Technology dan timnya. Dengan mengintegrasikan AI ke dalam pendidikan, alat AI yang antropomorfis (yaitu dengan karakteristik yang dideskripsikan dan dipikirkan memiliki karakteristik manusia) ini memiliki potensi untuk melakukan tugas-tugas rutin untuk guru, termasuk memberikan nilai, memberikan umpan balik, dan menjawab pertanyaan siswa. Sebagai hasilnya, ia dapat memberikan perhatian pribadi kepada setiap siswa dan mencegah mereka keluar dari sekolah.
Asisten pembelajaran metaverse
Baru-baru ini, buzzword “metaverse” menjadi sangat populer dan dianggap sebagai visi masa depan di setiap ranah – dari pariwisata hingga mode. Bisa diasumsikan bahwa metaverse juga bisa menawarkan peluang bagi sektor pendidikan. Misalnya, AI dapat menggunakan visual untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam di metaverse. Keuntungan lain dari menggunakan AI di dalam metaverse pendidikan adalah bahwa ia dapat memproses beberapa bahasa sekaligus. Ini dapat membantu siswa dari budaya yang berbeda memahami materi dan tugas kursus, tidak peduli dari mana mereka berasal.
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang berbagai kemungkinan penggunaan AI dalam industri pendidikan, seperti memberikan kesempatan belajar yang sama untuk semua, menggunakan asisten pembelajaran virtual, mengembangkan metaverse pembelajaran, dan membantu dalam memberikan pengetahuan subjek spesifik kepada siswa. Meskipun AI dapat membantu dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang personal dan adaptif, serta dapat melakukan tugas-tugas rutin seperti memberi nilai dan memberikan umpan balik kepada siswa, AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran guru manusia.
Peran guru adalah sangat penting dalam memberikan dukungan sosial, emosional, dan keseluruhan untuk siswa yang dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang sehat. AI mungkin dapat menunjukkan empati dan memiliki opini seperti manusia, namun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa AI dapat memberikan interaksi sosial dan dukungan keseluruhan yang dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai kesuksesan akademis dan pribadi.
Dengan demikian, peran guru manusia dalam pendidikan masih sangat dibutuhkan dan tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh AI. Namun, penggunaan AI dalam mendukung peran guru dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan adaptif dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.
Dalam pengembangan teknologi AI dan EdTech, kita juga perlu memastikan bahwa penggunaannya tidak meningkatkan kesenjangan pendidikan dan ketidaksetaraan. Dalam upaya untuk mempromosikan pendidikan yang inklusif dan setara, diperlukan tanggung jawab yang lebih besar dari semua pihak terkait, baik pengembang teknologi, guru, dan pemimpin pendidikan.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan yang inklusif, setara, dan berkelanjutan, kita dapat memanfaatkan potensi AI sebagai alat bantu dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, namun tetap menghargai peran penting dari guru manusia dalam memberikan dukungan sosial dan emosional bagi siswa.