BagusNews.com –
USAID telah meluncurkan program baru pada hari Rabu (31/5) untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi yang berkelanjutan di Indonesia melalui kemitraan dengan Olam Food Ingredients (OFI), Rikolto, Hershey’s, dan Pemerintah Indonesia.
Program ini bernama Pendekatan Lanskap untuk Agroforestri Kakao dan Kopi yang Berkelanjutan dan Tangguh terhadap Perubahan Iklim (Lascarcoco) dan melibatkan investasi bersama senilai 8,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 122 miliar. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dalam proses produksi kakao dan kopi.
Selain itu, program ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui peningkatan akses pasar dan penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Program Lascarcoco akan melatih 6.500 petani kakao dan kopi di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur mengenai praktik agroforestri berkelanjutan. Kabupaten/kota yang mengalami penurunan produksi selama beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim, pohon tua, hama dan penyakit, serta penurunan kesuburan tanah menjadi target utama program ini.
Jeff Cohen, Direktur USAID Indonesia, menyatakan bahwa kemitraan baru ini akan mendorong petani kakao dan kopi untuk menerapkan praktik agroforestri berkelanjutan, yang akan meningkatkan tutupan hutan dan diversifikasi tanaman. Hal ini juga akan memperkuat kemampuan mereka dalam beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
“USAID mendukung upaya Indonesia dalam mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi,” ujar Cohen.
Lascarcoco akan bekerja untuk meningkatkan penghidupan berkelanjutan melalui pelatihan praktik pertanian yang baik dan agroforestry cerdas iklim, dengan menanam kakao dan kopi secara tumpang sari dengan tanaman penghasil pendapatan lainnya.
Presiden dan Kepala Regional Asia Pasifik Olam Food Ingredients, Ravi Pokhriyal, menyatakan bahwa program ini juga akan mempromosikan pengelolaan lanskap yang ramah iklim, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kapasitas, dan keterlibatan petani kecil dan masyarakat lokal dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Petani kecil berada di garis depan dalam menghadapi krisis iklim. Tanpa sumber daya dan bantuan yang tepat, petani kecil tidak dapat mengembangkan usahanya dengan cepat untuk mencari nafkah, dan dunia mungkin mengalami kekurangan pasokan kopi dan cokelat yang kita sukai,” ujar Pokhriyal.
Dia menekankan bahwa kemitraan baru ini menunjukkan bahwa sektor swasta dan publik dapat bergabung untuk mengatasi kedua tantangan tersebut.
Kemitraan Lascarcoco akan menciptakan rantai pasokan yang transparan dan dapat dilacak untuk petani yang terdaftar dalam aplikasi Sistem Informasi Petani (OFIS) Olam. Sistem ini memberikan visibilitas lengkap terhadap kredensial lingkungan dan sosial dari kakao dan kopi yang diproduksi melalui program ini.
Rikolto akan mendukung Lascarcoco melalui kegiatan keterlibatan masyarakat yang luas dengan komunitas petani kakao di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Program ini bertujuan untuk membantu petani meningkatkan hasil panen, sambil menjaga 14.000 hektar area aliran sungai dan vegetasi penyangga pada tahun 2025.
Lemak kakao yang dihasilkan melalui kemitraan ini akan dibeli dan digunakan oleh Hershey’s untuk membuat produk cokelat.