BagusNews.com –
APBN Indonesia: Defisit Terus, Utang Menggunung, Subsidi BBM Bikin Pusing!
Kondisi APBN Indonesia dari 2019-2024:
- Defisit terus menerus: Dari 2019-2024, APBN Indonesia selalu defisit. Artinya, pengeluaran negara lebih besar daripada pendapatan.
- Utang makin numpuk: Rasio utang terhadap PDB terus naik dari 30,20% di 2019 menjadi 38,67% di 2023.
- Subsidi BBM bikin pusing: Subsidi BBM terus menggerogoti anggaran negara. Di 2022, subsidi BBM mencapai Rp 502,4 triliun!
Penjelasan:
Defisit:
- 2019: Defisit Rp 367,2 triliun (2,2% PDB)
- 2020: Defisit Rp 1.039,1 triliun (6,1% PDB)
- 2021: Defisit Rp 772,2 triliun (4,57% PDB)
- 2022: Defisit Rp 466,1 triliun (2,85% PDB)
- 2023: Defisit Rp 868,0 triliun (4,5% PDB)
Utang:
- 2019: Rp 4.778 triliun (30,20% PDB)
- 2020: Rp 6.074 triliun (32,23% PDB)
- 2021: Rp 7.017 triliun (36,84% PDB)
- 2022: Rp 7.554 triliun (38,13% PDB)
- 2023: Rp 8.954 triliun (38,67% PDB)
Subsidi BBM:
- 2019: Rp 56,1 triliun
- 2020: Rp 122,6 triliun
- 2021: Rp 77,5 triliun
- 2022: Rp 502,4 triliun
- 2023: Belum ditentukan
Kesimpulan:
- Kondisi APBN Indonesia masih belum ideal. Defisit dan utang yang tinggi bisa menjadi beban bagi generasi mendatang.
- Subsidi BBM perlu dikaji ulang agar tidak membebani anggaran negara.
Pertanyaan:
- Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi defisit dan utang?
- Bagaimana cara mengurangi subsidi BBM tanpa membebani rakyat?
Diskusi:
Yuk, kita diskusikan bersama tentang kondisi APBN Indonesia. Bagaimana menurut kalian?
Catatan:
- Data di atas adalah perkiraan dan bisa berubah.
- Artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak bermaksud memberikan saran keuangan.