BagusNews.com –
Sejumlah negara di wilayah Teluk, seperti Qatar, Arab Saudi, Jepang, dan Israel, merupakan sumber pendanaan utama bagi Hamas, organisasi yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Palestina saat ini. Hamas, yang juga dikenal sebagai Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyah, muncul pada tahun 1978, selama masa Intifada I yang berusaha melawan aneksasi wilayah Palestina oleh Israel. Awalnya, Hamas menjadi pesaing Fatah, sebuah kelompok nasionalis yang merupakan bagian dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Kedua kelompok ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel, tetapi dengan pendekatan yang berbeda.
Hamas memenangkan pemilihan legislatif pada tahun 2006 dan memperkuat dominasinya di Jalur Gaza. Organisasi ini telah melaksanakan sejumlah program kesejahteraan sosial, seperti pendidikan dan layanan kesehatan. Sejak tahun 2005, ketika Israel menarik pasukannya dan pemukimannya dari Gaza, Hamas juga terlibat dalam proses politik Palestina.
Menurut laporan DW pada tanggal 18 Mei 2021, beberapa negara telah menjadi sumber pendanaan Hamas, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Qatar: Qatar merupakan negara Teluk yang signifikan dalam mendukung keuangan Hamas. Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, pemimpin Qatar, bahkan menjadi pemimpin negara pertama yang mengunjungi pemerintahan Hamas pada tahun 2012. Laporan menunjukkan bahwa Qatar telah menyumbangkan sekitar 1,8 miliar dolar AS (sekitar 25,7 miliar Rupiah) kepada Hamas.
- Turki: Hamas juga menerima dukungan keuangan dari Turki selama pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Presiden Turki tersebut secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas saat ini.
- Jerman: Selain dukungan dari negara-negara, Hamas juga menerima pendanaan dari organisasi non-pemerintah. Der Spiegel, surat kabar Jerman, mencatat bahwa beberapa lembaga donor Hamas berbasis di Jerman.
- Arab Saudi: Forbes melaporkan bahwa Arab Saudi juga memberikan sumbangan kepada Palestina, dengan mantan Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz menyumbang sekitar 8 juta dolar AS (sekitar 114,2 miliar Rupiah). Kontribusi ini merupakan bagian dari upaya penggalangan dana dunia sebesar 26,7 juta dolar AS (sekitar 381,2 miliar Rupiah) untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
- Uni Eropa: Otoritas Palestina yang saat ini dikuasai oleh Hamas juga mengelola dana kemanusiaan dari berbagai negara donor, termasuk Uni Eropa. Forbes mencatat bahwa pada tahun 2008, Uni Eropa berjanji untuk menyumbangkan lebih dari 4 juta dolar AS (sekitar 57,1 miliar Rupiah) untuk bantuan kemanusiaan di Palestina. Bantuan kemanusiaan juga disalurkan langsung oleh negara-negara anggota Uni Eropa.
- Asia, Australia, dan Norwegia: Negara-negara seperti Jepang, India, Australia, dan Norwegia juga berkomitmen memberikan bantuan finansial kepada Palestina, dengan jumlah masing-masing sebagaimana dijelaskan.
- Israel: Meskipun Hamas dan Israel menjadi musuh bebuyutan, Israel juga secara teratur mengirimkan dana ke Palestina untuk keperluan pemerintahan, termasuk pembayaran gaji. Sumber dana ini berasal dari pungutan pajak dan devisa ekspor Palestina yang disimpan di bank-bank Israel, meskipun sering kali Israel menahan transfer uang pajak sebagai bentuk tekanan terhadap otoritas Palestina.