BagusNews.com –
Setiap individu pasti pernah menghadapi kesulitan dalam menjaga konsentrasi mereka akibat gangguan dari luar maupun dalam diri mereka sendiri.
Tantangan dalam menjaga fokus sering kali terjadi pada seseorang yang terlalu banyak membebani pikirannya dengan berbagai hal, sehingga mereka mulai kehilangan ketajaman dalam pekerjaan yang sedang mereka lakukan.
Namun, masalah konsentrasi yang kurang optimal juga bisa disebabkan oleh defisiensi nutrisi dalam tubuh yang dapat menghambat fungsi otak. Misalnya, ketika Anda melewatkan waktu makan atau mengonsumsi makanan tertentu yang tinggi gula atau natrium, Anda mungkin merasa mengantuk, kekurangan energi, mengalami kesulitan mengingat hal-hal, atau bahkan menemui kendala dalam pengambilan keputusan.
Studi ilmiah telah mengungkapkan bahwa usus dan otak berkomunikasi terus-menerus melalui bahan kimia yang disebut neurotransmitter, yang diproduksi di otak dan bertanggung jawab atas perasaan dan emosi, seperti serotonin.
Selain itu, mikroba dalam usus juga menghasilkan neurotransmitter seperti asam gamma-aminobutyric (GABA) dan asam lemak rantai pendek (SCFA), seperti butirat, propionat, dan asetat, yang semuanya diyakini memiliki dampak pada berbagai fungsi otak, termasuk suasana hati, ketakutan, dan stres.
Oleh karena itu, pilihan makanan yang Anda konsumsi dapat memiliki pengaruh besar terhadap produksi neurotransmitter dan SCFA dalam usus Anda, yang pada gilirannya memengaruhi kinerja otak Anda.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan tingkat konsentrasi Anda:
- Ikan berlemak – Ikan berlemak sehat, seperti salmon, trout, sarden, dan tuna albacore, mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kemampuan belajar, memori, dan fungsi kognitif berkat kandungan asam docosahexaenoic (DHA).
- Kacang-kacangan dan biji-bijian – Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung serat, protein nabati, senyawa antiinflamasi, serta vitamin E dan lemak sehat. Khususnya, vitamin E dalam kacang-kacangan dan biji-bijian dapat melindungi otak dan mengurangi penurunan kognitif. Selain itu, makanan ini memiliki indeks glikemik rendah, yang dapat meningkatkan energi yang berlangsung lama dan mencegah penurunan gula darah.
- Sayuran hijau – Sayuran hijau seperti brokoli, kangkung, bayam, dan sawi mengandung karotenoid, vitamin K, dan asam folat. Sayuran berdaun hijau juga mengandung banyak vitamin B, yang membantu mengatur metabolisme homosistein, zat yang dapat berdampak pada kerusakan otak, penurunan kognitif, dan masalah ingatan.
- Buah beri – Buah beri kaya akan senyawa antioksidan dan antiinflamasi, serta mengandung serat, vitamin C, dan vitamin K. Buah beri juga memiliki indeks glikemik yang rendah, yang membantu menjaga tingkat energi dan kewaspadaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa polifenol dalam buah beri dapat melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif dan meningkatkan daya ingat dan fokus.
- Cokelat hitam – Cokelat hitam dengan kadar kakao sekitar 70% mengandung magnesium (yang membantu mengatasi stres), kafein dalam jumlah kecil (yang meningkatkan kewaspadaan), dan merangsang pelepasan “hormon bahagia” seperti endorfin dan serotonin. Cokelat hitam juga mengandung flavonoid dan zat antiinflamasi, yang dapat meningkatkan tingkat energi dan konsentrasi.
- Telur – Telur adalah sumber kolin yang kaya. Kolin merupakan prekursor asetilkolin, sejenis neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam berbagai fungsi kognitif, termasuk suasana hati, memori, kemampuan belajar, dan perhatian.
- Teh hijau – Teh hijau mengandung kafein dan L-theanine, yang membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus. L-theanine juga membantu menciptakan perasaan rileks tanpa mengurangi konsentrasi, menjadikannya minuman alami yang sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat Anda.