BagusNews.com –
Perundingan Politik Perwakilan Ali dan Abi Thalib dan Muawiyah Setelah Perang Shiffin
Perang Shiffin adalah perang saudara yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat, dan Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Suriah, pada tahun 657 M. Perang ini terjadi setelah pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan, dan kedua pihak saling mengklaim sebagai khalifah yang sah.
Perang Shiffin berlangsung selama tiga hari, dan berakhir dengan gencatan senjata. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan perundingan untuk menyelesaikan konflik secara damai. Perundingan ini diadakan di Daumatul Jandal, sebuah daerah di Suriah, pada tahun 658 M.
Perundingan ini diwakili oleh dua orang dari masing-masing pihak. Ali bin Abi Thalib diwakili oleh Abu Musa al-Asy’ari, sedangkan Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash. Perundingan ini berlangsung selama tiga hari, dan berakhir dengan kesepakatan berikut:
- Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan sama-sama turun dari jabatannya sebagai khalifah.
- Umat Islam akan memilih khalifah yang baru melalui musyawarah.
Namun, kesepakatan ini tidak diterima oleh semua pihak. Sebagian pendukung Ali bin Abi Thalib menganggap bahwa kesepakatan ini tidak adil, karena Ali bin Abi Thalib adalah khalifah yang sah, sedangkan Muawiyah adalah pemberontak.
Para pendukung Ali bin Abi Thalib yang tidak menerima kesepakatan ini memisahkan diri dari Ali bin Abi Thalib dan membentuk kelompok Khawarij. Kelompok ini kemudian membunuh Ali bin Abi Thalib pada tahun 661 M.
Perundingan politik perwakilan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah setelah Perang Shiffin merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perundingan ini gagal mencapai tujuannya, yaitu untuk menyelesaikan konflik secara damai, tetapi perundingan ini memiliki dampak besar pada perkembangan politik Islam selanjutnya.
Dampak Perundingan Politik Perwakilan Ali dan Abi Thalib dan Muawiyah Setelah Perang Shiffin
Perundingan politik perwakilan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah setelah Perang Shiffin memiliki dampak besar pada perkembangan politik Islam selanjutnya. Dampak tersebut antara lain:
- Perundingan ini gagal mencapai tujuannya, yaitu untuk menyelesaikan konflik secara damai. Hal ini menyebabkan konflik antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah terus berlanjut, dan akhirnya menyebabkan kematian Ali bin Abi Thalib.
- Perundingan ini menyebabkan perpecahan di kalangan umat Islam. Sebagian pendukung Ali bin Abi Thalib tidak menerima kesepakatan perundingan, dan memisahkan diri dari Ali bin Abi Thalib untuk membentuk kelompok Khawarij.
- Perundingan ini membuka jalan bagi Muawiyah untuk menjadi khalifah. Setelah kematian Ali bin Abi Thalib, Muawiyah berhasil mengalahkan Hasan bin Ali, putra Ali bin Abi Thalib, dan menjadi khalifah pertama dari Dinasti Umayyah.
Perundingan politik perwakilan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah setelah Perang Shiffin merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perundingan ini gagal mencapai tujuannya, tetapi perundingan ini memiliki dampak besar pada perkembangan politik Islam selanjutnya.