BagusNews.com –
Indonesia Pernah Dikenakan Embargo oleh Uni Soviet
Indonesia pernah dikenakan embargo oleh Uni Soviet pada tahun 1967. Embargo ini dilakukan sebagai bentuk protes Uni Soviet atas kudeta yang menggulingkan Presiden Soekarno dan mendongkrak Jenderal Soeharto ke tampuk kekuasaan.
Hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet selama ini sangat erat. Pada tahun 1950-an, Uni Soviet memberikan bantuan dana kepada Indonesia untuk membangun Monumen Nasional dan kompleks olahraga Gelora Bung Karno. Uni Soviet juga memasok persenjataan kepada Indonesia, termasuk kapal selam, pesawat tempur, dan tank.
Namun, hubungan ini merenggang setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965. Peristiwa ini memicu pergolakan politik di Indonesia yang menyebabkan jatuhnya Soekarno dari kekuasaan. Soeharto yang menggantikan Soekarno memutuskan untuk membekukan hubungan dengan Uni Soviet dan China.
Uni Soviet tidak senang dengan keputusan ini dan membalasnya dengan menjatuhkan embargo terhadap Indonesia. Embargo ini menyebabkan Indonesia kesulitan mendapatkan suku cadang untuk persenjataannya. Akibatnya, banyak pesawat dan tank Indonesia yang tidak bisa beroperasi.
Embargo ini berlangsung selama beberapa tahun. Baru pada tahun 1973, hubungan antara Indonesia dan Uni Soviet mulai membaik. Namun, hubungan ini tidak pernah sekuat dulu lagi.
Embargo yang dilakukan oleh Uni Soviet terhadap Indonesia merupakan salah satu contoh bagaimana politik dan ekonomi saling berkaitan. Ketika hubungan politik memburuk, maka hubungan ekonomi juga akan ikut memburuk. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga hubungan baik dengan negara lain, baik di bidang politik maupun ekonomi.
Dampak Embargo Terhadap Indonesia
Embargo yang dilakukan oleh Uni Soviet terhadap Indonesia memiliki beberapa dampak, antara lain:
- Indonesia kesulitan mendapatkan suku cadang untuk persenjataannya.
- Banyak pesawat dan tank Indonesia yang tidak bisa beroperasi.
- Indonesia menjadi lebih bergantung pada negara-negara Barat untuk mendapatkan persenjataan.
- Indonesia kehilangan salah satu mitra dagang penting.
- Hubungan Indonesia dengan Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur lainnya menjadi tegang.
Embargo ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia semakin condong ke Blok Barat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia tidak terlibat dalam Perang Dingin.