BagusNews.com –
Rusia Pelit Transfer of Technology Pesawat Tempur
Rusia dikenal sebagai salah satu produsen pesawat tempur terbaik di dunia. Namun, negara tersebut juga dikenal sebagai negara yang pelit dalam transfer of technology (ToT) pesawat tempur. Hal ini membuat banyak negara yang ingin membeli pesawat tempur buatan Rusia harus puas dengan mendapatkan pesawat yang sudah jadi, tanpa mendapatkan teknologi yang digunakan untuk membuat pesawat tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa Rusia pelit dalam ToT pesawat tempur. Pertama, Rusia ingin menjaga kerahasiaan teknologinya. Kedua, Rusia ingin menjaga posisinya sebagai produsen pesawat tempur utama di dunia. Ketiga, Rusia ingin menghindari persaingan dengan negara-negara lain yang juga memproduksi pesawat tempur.
Pelitnya Rusia dalam ToT pesawat tempur telah membuat banyak negara menjadi kecewa. Beberapa negara bahkan telah membatalkan rencana pembelian pesawat tempur buatan Rusia. Hal ini karena negara-negara tersebut tidak ingin bergantung pada Rusia untuk perawatan dan perbaikan pesawat tempur mereka.
Pada tahun 2015, Indonesia pernah berencana untuk membeli 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena Indonesia tidak mendapatkan ToT dari Rusia. Indonesia khawatir jika tidak mendapatkan ToT, mereka akan kesulitan untuk merawat dan memperbaiki pesawat tempur tersebut.
Pada tahun 2018, India juga pernah berencana untuk membeli 57 unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MKI dari Rusia. Namun, rencana tersebut juga dibatalkan karena India tidak mendapatkan ToT dari Rusia. India khawatir jika tidak mendapatkan ToT, mereka akan kesulitan untuk bersaing dengan China di kawasan Asia Selatan.
Pelitnya Rusia dalam ToT pesawat tempur telah membuat banyak negara menjadi ragu untuk membeli pesawat tempur buatan Rusia. Hal ini bisa menjadi kerugian bagi Rusia, karena mereka akan kehilangan potensi pasar yang besar. Namun, Rusia tampaknya tidak peduli dengan hal ini. Mereka lebih memilih untuk menjaga kerahasiaan teknologinya, daripada kehilangan potensi pasar.
Pelitnya Rusia dalam ToT pesawat tempur bisa menjadi pelajaran bagi negara-negara lain. Negara-negara yang ingin membeli pesawat tempur buatan Rusia harus mempertimbangkan risikonya dengan seksama. Mereka harus sadar bahwa mereka tidak akan mendapatkan ToT dari Rusia, sehingga mereka akan kesulitan untuk merawat dan memperbaiki pesawat tempur tersebut.