BagusNews.com –
Depresi adalah sebuah penyakit medis umum dan serius yang memiliki dampak negatif pada perasaan, cara berpikir, dan tindakan seseorang.
Menurut Mayo Clinic, depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang berlangsung secara terus-menerus.
Kondisi ini juga dikenal sebagai gangguan depresi mayor atau depresi klinis, yang mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku seseorang.
Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan masalah emosional dan fisik yang beragam, serta dapat mengurangi kemampuan individu untuk berfungsi secara normal baik di tempat kerja maupun di rumah.
Depresi bukan hanya sekadar perasaan sedih semata, melainkan merupakan suatu penyakit yang tidak bisa hilang dengan sendirinya. Depresi mungkin memerlukan perawatan jangka panjang.
Menurut Psychiatry.org, depresi berbeda dengan perasaan sedih atau kesedihan.
Meskipun sulit, perasaan sedih atau duka yang muncul setelah mengalami kematian orang terdekat, kehilangan pekerjaan, atau berakhirnya hubungan merupakan pengalaman yang wajar.
Dalam kondisi duka dan depresi, seseorang mungkin mengalami kesedihan yang mendalam dan cenderung menarik diri dari aktivitas sehari-hari. Namun, perasaan sedih tidak sama dengan mengalami depresi.
Ketika seseorang sedang sedih, perasaan menyakitkan tersebut datang secara bergelombang, seringkali disertai dengan kenangan positif, dan harga diri biasanya tetap terjaga.
Dalam depresi yang parah, suasana hati dan minat seseorang menurun selama kurang lebih dua minggu, dan umumnya diikuti oleh perasaan tidak berharga dan merasa benci terhadap diri sendiri.
Depresi bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, karena adanya stigma yang menganggap pria harus tangguh, seringkali pria cenderung menyembunyikan masalahnya.
Menurut Healthline, berikut adalah beberapa gejala utama depresi pada pria:
- Gejala mental akibat depresi pada pria Gejala mental akibat depresi pada pria berbeda dengan gejala yang muncul pada wanita, sehingga membuat depresi sulit terdeteksi.
Gejala ini dapat mengganggu cara berpikir dan pemrosesan informasi, serta memengaruhi perilaku dan emosi.
Beberapa gejala mental akibat depresi yang paling umum pada pria meliputi:
- Kesulitan berkonsentrasi
- Masalah memori
- Pola pikir obsesif-kompulsif
- Pikiran yang tergesa-gesa
- Masalah tidur, seperti sulit tidur atau tidur berlebihan
- Pikiran tentang mengakhiri hidup.
- Gejala emosional akibat depresi pada pria Ketika orang mendengar kata “depresi”, biasanya mereka hanya mengasosiasikannya dengan perasaan sedih yang mendalam.
Namun, perasaan sedih hanyalah salah satu dari berbagai emosi yang dapat muncul akibat depresi.
Selain kesedihan, pria juga mungkin mengalami gejala emosional depresi berikut:
- Kegelisahan
- Agresi
- Penarikan diri secara emosional dari teman, keluarga, dan kolega
- Kemarahan
- Keputusasaan
- Kehilangan minat pada keluarga, komunitas, hobi, dan pekerjaan
- Kurangnya gairah seksual.
- Gejala fisik akibat depresi pada pria Pria yang mengalami depresi tidak hanya terganggu secara mental dan emosional, tetapi juga dapat mengalami dampak pada tubuhnya.
Beberapa tanda fisik umum akibat depresi pada pria meliputi:
- Sesak dada
- Masalah pencernaan seperti gas, diare, dan sembelit
- Disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya
- Sakit kepala
- Masalah hormonal seperti rendahnya kadar testosteron
- Nyeri
- Detak jantung yang tidak teratur
- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan (atau kadang-kadang penambahan berat badan).
- Tanda-tanda perilaku akibat depresi pada pria Gejala depresi pada pria, baik itu gejala mental, fisik, maupun emosional, juga dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Beberapa tanda perilaku akibat depresi yang umum pada pria meliputi:
- Kesulitan menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan tugas pribadi
- Penyalahgunaan obat-obatan
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Terlibat dalam perilaku berisiko, seperti mengemudi sembarangan atau berhubungan seks tanpa pengaman
- Isolasi sosial
- Mencoba mengakhiri hidup.
Meskipun diskusi tentang kesehatan mental semakin populer, masih ada stigma budaya dan sosial yang berkaitan dengan depresi, terutama di kalangan pria.
Umumnya, masyarakat memandang pria sebagai sosok yang tangguh dan harus mampu menahan emosi, meskipun jelas bahwa hal itu tidak sehat.
Dalam usaha mereka untuk mematuhi norma-norma sosial ini, banyak pria mungkin mengabaikan kesejahteraan emosional, fisik, dan mental mereka.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami beberapa tanda atau gejala seperti yang disebutkan di atas, segera kunjungi tenaga ahli untuk mengetahui kondisi Anda serta mendapatkan penanganan yang tepat.