BagusNews.com –
Penderita kolesterol tinggi harus mengonsumsi obat seumur hidup untuk menurunkan kadar kolesterol yang membahayakan.
Namun, banyak pasien yang enggan mengonsumsi obat tersebut karena dapat berakibat fatal. Menurut Dr. Irsan Hasan SpPD, dokter spesialis penyakit dalam, jika pengobatan dihentikan maka risiko yang mungkin terjadi cenderung pada organ jantung dan pembuluh darah sehingga dampaknya fatal.
Oleh karena itu, obat kolesterol harus dikonsumsi terus-menerus untuk mencegah risiko serangan jantung di masa depan.
Kolesterol sendiri memiliki fungsi penting bagi tubuh seperti membentuk dinding sel tubuh dan memproduksi hormon penting.
Namun, jika kadarnya berlebihan dapat berdampak buruk terutama untuk jantung dan pembuluh darah serta meningkatkan risiko stroke.
Meski begitu, mengatasi kolesterol tinggi tak melulu harus langsung minum obat. Dokter akan menilai risiko dari pasien dengan kadar kolesterolnya masing-masing.
Jika kadar kolesterolnya termasuk berisiko rendah, maka penanganannya bisa dengan mengubah pola makan dengan lebih baik. Namun, bila risiko tinggi pada pasien kolesterol tinggi, maka langkah terakhir adalah dengan mengonsumsi obat seumur hidup.
Kolesterol pada dasarnya tidak memiliki keluhan khas yang nyata.
Gejala yang cenderung muncul dan berkaitan dengan kolesterol yang diidap sejak muda adalah benjolan di kelopak mata atas dan garis putih hitam di kornea mata dinamakan arcus senilis atau berupa cincin berwarna putih pada mata.
Jika muncul tanda-tanda tersebut, disarankan untuk segera cek kadar kolesterol.
Laki-laki di atas 40 tahun dan perempuan atas 50 tahun dianjurkan untuk cek kolesterol secara rutin karena di usia tersebut masalah jantung rentan terjadi.