BagusNews.com –
Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, telah memberikan pernyataan mengenai rumor yang mengatakan pasukannya berencana untuk mengudeta Presiden Rusia Vladimir Putin. Rumor tersebut muncul setelah relasi antara Wagner dan militer Rusia memburuk akibat invasi di Ukraina yang dilakukan oleh Rusia. Wagner telah membantu pasukan Rusia di Ukraina.
Belakangan ini, Prigozhin semakin banyak membocorkan kelemahan militer Rusia di medan perang, bahkan menghina komandan militer yang dianggapnya tidak mampu menjalankan strategi perang.
Namun, Prigozhin membantah rumor mengenai rencana kudeta tersebut. Ia mengatakan bahwa pasukan Wagner tidak cukup kuat untuk memulai pemberontakan karena jumlah pasukan yang tidak sebesar itu. Ia juga mengklaim bahwa Wagner memiliki hubungan baik dengan Putin dan menyiratkan bahwa Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, lebih berpotensi melakukan kudeta karena aksesnya ke Pasukan Khusus Rusia.
Prigozhin menyatakan bahwa ia hanya ingin reformasi di Rusia, bukan revolusi seperti yang diharapkan banyak pihak. Pernyataan Prigozhin ini muncul setelah mantan komandan milisi separatis di timur Ukraina, Igor Girkin, menuduh Prigozhin memicu kerusuhan.
Wagner diprediksi memiliki sekitar 50 ribu prajurit yang bertempur di Ukraina. Lebih dari 30 ribu prajurit kelompok tentara bayaran tersebut tewas sejak invasi Rusia di Ukraina.
Prigozhin telah menuduh para pemimpin militer Rusia, termasuk Shoigu, gagal mendukung pasukan Rusia di medan perang. Ia juga secara tidak langsung mengkritik Putin dalam beberapa pernyataannya sehingga memicu pertanyaan mengenai kesetiaannya.
Pakar keamanan Rusia dan profesor kehormatan di University College London’s School of Slavonic and East European Studies, Mark Galeotti, memperingatkan bahwa Putin sedang memantik persaingan brutal di antara para bawahannya yang berisiko tinggi di masa perang ketika diperlukan persatuan, disiplin, dan saling mendukung.