BagusNews.com –
Perusahaan pertahanan milik negara Indonesia, PT Pindad, akan menerima pengiriman pertama Modern Medium Weight Tanks (MMWT) dari FNSS Turki.
Sepuluh sistem tanpa turret tersebut adalah bagian dari total pesanan delapan belas tank untuk Angkatan Darat Indonesia.
Harimau Hitam adalah nama Indonesia untuk Kaplan-MT yang pengembangannya merupakan usaha bersama oleh kedua perusahaan. Pengiriman akan dilakukan ke fasilitas PT Pindad di mana turret CMI Defense Cockerill C3105 akan dipasang sebelum diserahkan ke Angkatan Darat.
Marinaru/Kaplin-MT memiliki berat tempur 35 ton yang membuatnya lebih cocok untuk jaringan jalan dan jembatan yang kurang berkembang sehingga memperluas area operasinya.
Kendaraan ini menggunakan power pack Caterpillar C13 711 hp yang terletak di depan yang dikopel ke transmisi Allison X300. Ini memberikan rasio power to weight sebesar 22,2 hp/ton.
Paket pelindung modular menawarkan perlindungan tembus peluru senapan mesin berat 14,5 mm pada jarak 200 meter. Ini dapat ditambahkan di sepanjang busur frontal hingga perlindungan 30mm. Vee hull-nya tahan ledakan ranjau 10 kg.
Turret Cockerill CT-CV 105HP (High Pressure) dilengkapi dengan loader otomatis berputar dengan enam belas butir peluru siap pakai dan sepenuhnya distabilkan.
Meriam bergelombang tersebut kompatibel dengan semua amunisi NATO standar termasuk tembus peluru, high explosive, dan smoke.
Selain itu, turret juga dapat menembakkan rudal anti-tank peluncur meriam Falarick 105mm berpandu laser.
Ini memiliki senapan mesin koaksial 7,62 dan dapat memasang satu lagi di atap turret. Bidik termal termasuk kemampuan hunter-killer panorama dan kontrol api digital menawarkan penggunaan presisi siang/malam.
Tank dilengkapi dengan sistem kamera pengawasan perimeter 360 derajat untuk memudahkan kesadaran situasional oleh awak tiga orang.
Pemesanan tank Harimaru ini pertama kali ditempatkan pada tahun 2019 berdasarkan prototipe yang diungkapkan pada Mei 2019 di pameran INDEF.
Model produksi pertama dengan perbaikan dalam visibilitas dan ergonomi ditampilkan pada INDEF pada Agustus 2021.
Pengujian Angkatan Darat dilakukan pada musim semi 2022. Meskipun Filipina dan Bangladesh telah menunjukkan minat awal, keduanya akhirnya memilih solusi lain (Elbit Sabrah untuk yang pertama dan NORINCO VT-5 oleh yang terakhir).
Oleh karena itu, Indonesia pada saat ini akan menjadi satu-satunya pengguna dari Harimaru.