BagusNews.com –
Teknologi pembayaran semakin berkembang pesat dengan adanya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Namun, pengguna harus tetap waspada terhadap QRIS palsu atau phising. Berikut cara membedakan barcode QRIS asli dan palsu serta menghindari phising.
Pertama-tama, untuk mengetahui keaslian QRIS yakni hanya dengan memindai QRIS dari lembaga yang resmi. Hindari melakukan scanning QR Code dari sumber tidak resmi. Selain itu, periksa keaslian poster QRIS tersebut. Pastikan QRIS berasal dari tempat pembelian yang tercantum pada layar smartphone.
Selanjutnya, lakukan pengecekan ulang URL QRIS ketika muncul saat melakukan pemindaian. Perhatikan apakah ada kejanggalan situs atau tanda yang tidak wajar. Segera tanyakan kepada pemilik QRIS untuk memastikan kebenarannya.
Cara lain untuk menjaga keamanan adalah dengan tidak membagikan QR code identitas pribadi ke orang lain. Contohnya jangan bagikan QR Code kartu vaksin. Hindari mengunggah kartu vaksin ke media sosial agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. Jaga data pribadi seaman mungkin untuk menghindari tindak kejahatan.
Ketahui batasan nominal transaksi QRIS paling banyak yakni Rp10.000.000 per transaksi. Jika terdapat transaksi lebih dari nominal tersebut, maka jangan lanjutkan transaksi. Nominal tersebut telah ditetapkan dengan manajemen risiko penerbit.
Terakhir, ketahui jenis pembayaran yang menggunakan QRIS, seperti Merchant Presented Mode (MPM) Statis, MPM Dinamis, dan Customer Presenter Mode (CPM). Pastikan merchant menggunakan QRIS yang sesuai dengan jenis pembayaran yang dihasilkan.
Dengan menerapkan cara-cara tersebut, pengguna dapat membedakan dan menghindari QRIS palsu atau phising. Jadi, selalu waspada dan jangan mudah tergiur dengan penawaran yang tidak wajar.