BagusNews.com –
Sebuah penelitian terbaru telah mengungkap bahwa mengonsumsi kangkung dapat mencegah diabetes karena kandungan vitamin K yang melimpah. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports, dilakukan oleh para peneliti dari Universite de Montreal.
Dilansir oleh Medical Daily pada Jumat (26/5/2023), penelitian ini tidak hanya menjelaskan hubungan antara vitamin K dan diabetes, tetapi juga menemukan bagaimana vitamin K membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
“Kami sangat tertarik dengan temuan baru ini karena diketahui bahwa diabetes disebabkan oleh penurunan jumlah sel beta atau ketidakmampuan sel beta untuk memproduksi insulin yang cukup,” kata Mathieu Ferron, peneliti utama studi ini.
“Untuk memahami mekanisme seluler di mana vitamin K menjaga fungsi sel beta, penting untuk mengidentifikasi protein yang menjadi target karboksilasi gamma dalam sel-sel tersebut,” tambahnya.
Peneliti berhasil menemukan protein baru yang tergantung pada vitamin K, yang membuka jalan bagi bidang penelitian baru. Vitamin K merupakan nutrisi yang larut dalam lemak dan memiliki peran penting dalam pembekuan darah, kesehatan tulang, dan jantung.
Nutrisi ini mencegah penumpukan kalsium di arteri, mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan ginjal. Vitamin K mudah dipecah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin atau feses.
Oleh karena itu, bahkan dengan asupan yang tinggi, kemungkinan keracunan vitamin K dalam tubuh sangat jarang terjadi, seperti halnya dengan nutrisi larut dalam lemak lainnya. Selain kangkung, vitamin K juga dapat ditemukan dalam makanan lain.
Misalnya bayam, kubis Brussel, kol, brokoli, serta daging seperti hati sapi, daging giling, ayam, dan bacon. Buah-buahan seperti plum, blackberry, dan blueberry juga merupakan sumber baik vitamin K.
Meskipun kekurangan vitamin K jarang terjadi, kadar yang tidak memadai dapat menyebabkan masalah pembekuan darah, melemahkan tulang, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
“Kami berhasil mengidentifikasi protein gamma-karboksilasi baru yang disebut ERGP. Penelitian kami menunjukkan bahwa protein ini memainkan peran penting dalam menjaga kadar kalsium fisiologis dalam sel beta untuk mencegah gangguan sekresi insulin,” jelas Julie Lacombe, rekan peneliti dalam studi ini.
“Terakhir, kami juga menunjukkan bahwa vitamin K, melalui karboksilasi gamma, sangat penting bagi ERGP dalam menjalankan perannya,” tambah Lacombe.