BagusNews.com –
Ekonomi China menghadapi perlambatan serius karena inflasi terus menurun dan berisiko berbalik menjadi deflasi.
Data pemerintah menunjukkan pertumbuhan inflasi hanya 0,1% year-on-year pada bulan April, jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya dan prediksi Reuters.
Inflasi rendah dapat mengindikasikan daya beli yang lemah atau masyarakat yang enggan berbelanja dan memilih untuk menabung.
Hal ini menjadi kabar buruk bagi Indonesia, karena China adalah mitra perdagangan terbesar Indonesia. Jika China mengalami perlambatan, Indonesia berpotensi mengalami tekanan di sisi neraca dagang dan surplus perdagangan dapat berubah menjadi defisit.
Penurunan harga komoditas andalan Indonesia juga telah mempengaruhi ekonomi sejak awal tahun ini.
Meskipun demikian, pemulihan ekspor China dapat berdampak pada harga komoditas dan energi, yang dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia, tetapi probabilitas resesi terhadap Indonesia masih relatif kecil.