BagusNews.com –
Bank Dunia mencatat rasio utang pemerintah Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan China.
Berdasarkan data Bank Dunia, rasio utang pemerintah Indonesia pada tahun 2023 mencapai 39 persen dari PDB. Sementara itu, rasio utang pemerintah Malaysia tercatat sebesar 60 persen, Thailand 54 persen, dan China 51 persen.
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Aaditya Mattoo, menilai rasio utang pemerintah Indonesia masih terjaga dan tidak menjadi sumber risiko yang besar.
“Jadi menurut saya, saya tidak melihat tingkat utang ini sebagai sumber risiko yang besar,” kata Aaditya dalam konferensi pers virtual, Senin (3/10/2023).
Aaditya menjelaskan, meskipun rasio utang pemerintah Indonesia meningkat dalam beberapa tahun terakhir, hal tersebut masih dalam batas aman. Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia telah melakukan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan.
“Pemerintah Indonesia telah melakukan kebijakan fiskal yang prudent dan berkelanjutan. Hal ini tercermin dari defisit anggaran yang semakin kecil dan tingkat bunga yang stabil,” jelas Aaditya.
Lebih lanjut, Aaditya memproyeksikan rasio utang pemerintah Indonesia akan semakin menurun dalam beberapa tahun ke depan. Bank Dunia memprediksi rasio utang pemerintah Indonesia akan turun menjadi 39 persen pada tahun 2024 dan 38,4 persen pada tahun 2025.
“Kami memproyeksikan rasio utang pemerintah Indonesia akan terus menurun dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent,” kata Aaditya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan bahwa rasio utang pemerintah Indonesia masih terkendali.
“Rasio utang pemerintah Indonesia masih di bawah batas aman yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, yaitu 60 persen dari PDB,” kata Sri Mulyani.