BagusNews.com –
Kopi dan Kolesterol: Apakah Ada Hubungannya?
Sejak lama, kopi telah menjadi minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, ada beberapa penelitian yang mengaitkan konsumsi kopi dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Namun, hasil penelitian tersebut tampaknya bervariasi, dan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Menurut sebuah tinjauan penelitian tahun 2001, hasil penelitian tentang hubungan antara minum kopi dan peningkatan kadar kolesterol serum sangat bervariasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belum ada konsensus yang jelas tentang dampak kopi terhadap kolesterol.
Studi yang lebih baru, yang dilakukan pada tahun 2016, menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat terkait dengan peningkatan kadar kolesterol, meskipun efeknya dapat bervariasi tergantung pada jenis kopi dan jenis kelamin individu yang mengonsumsinya. Namun, penelitian tersebut juga masih menimbulkan beberapa pertanyaan.
Namun, menurut penelitian yang lebih lama, yang dilakukan pada tahun 1997, bukanlah jumlah kafein dalam kopi yang memengaruhi kadar kolesterol, melainkan minyak-minyak alami yang terdapat dalam biji kopi. Minyak alami ini dikenal sebagai diterpenes, yaitu cafestol dan kahweol.
Institut Informasi Ilmiah tentang Kopi (ISIC) setuju bahwa kedua minyak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan lipoprotein berdensitas rendah (LDL), meskipun jumlah diterpenes dalam kopi bervariasi tergantung pada metode penyeduhan.
Sebagai contoh, jika seseorang membuat kopi menggunakan penyaring kertas, sebagian besar diterpenes tetap berada di dalam penyaring. Namun, pada kopi tanpa penyaring, lebih banyak diterpenes akan larut ke dalam kopi.
Selain itu, kopi rebus ala Skandinavia, kopi Turki, dan kopi French press dapat meningkatkan kadar kolesterol, menurut sebuah penelitian tahun 2011. Kopi Skandinavia dan Turki adalah jenis kopi tanpa penyaring, sedangkan kopi French press melewati penyaring logam yang memungkinkan lebih banyak diterpenes larut ke dalam kopi daripada penyaring kertas.
Menurut ISIC, jenis kopi seduh lainnya mengandung tingkat diterpenes yang bervariasi, dan oleh karena itu memiliki efek yang berbeda pada kadar kolesterol:
- Espresso: Jenis kopi ini memiliki sekitar setengah jumlah diterpenes yang ditemukan dalam kopi tanpa penyaring. Karena orang biasanya minum porsi kecil espresso, kemungkinan besar pengaruhnya terhadap kolesterol akan sedikit.
- Kopi dengan penyaring: Kemungkinan besar memiliki sedikit pengaruh pada kadar kolesterol. Namun, penelitian tentang jenis kopi ini tidak konsisten.
- Kopi instan: Jenis kopi ini mengandung sangat sedikit diterpenes, sehingga seharusnya tidak meningkatkan kadar kolesterol.
Meskipun masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab tentang hubungan antara kopi dan kolesterol, faktor-faktor seperti jenis kopi, metode penyeduhan, dan jumlah konsumsi tampaknya dapat memengaruhi hasilnya. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki kekhawatiran tentang kolesterol, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini saat menikmati secangkir kopi kesayangan mereka.