BagusNews.com –
Tokyo, ibu kota Jepang, merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan menjadi tujuan wisata populer di Asia dengan lebih dari 15 juta kunjungan pada tahun 2019. Kota ini terkenal karena lanskapnya yang luas serta keindahan surga alam seperti Taman Ueno dan Taman Istana Kekaisaran.
Bagi turis asing, disarankan untuk mengikuti kebiasaan orang Jepang selama berada di Tokyo. Seorang DJ dan guru bahasa Inggris dari Amerika Serikat, Justin Miller, telah tinggal di kota ini selama 12 tahun dan mengamati beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan turis saat berkeliling kota.
-
Mengenai etika sosial saat makan di luar
Makan di luar merupakan hal umum bagi orang Jepang, tetapi memberi tip adalah hal yang tidak lazim di sini. “Saya sering melihat reaksi berbeda dari orang-orang terkait pemberian tip. Beberapa terlihat terhina, sementara yang lain menerima dengan senang hati,” ujar Justin. Memberi tip kepada pelayan di restoran mungkin diterima, namun jika mereka menolaknya, jangan bersikeras karena bisa dianggap tidak sopan.
Saat makan di restoran Tokyo, jangan menunggu pelayan datang untuk mengambil pesanan. Hubungi pelayan dengan suara keras dan ucapkan “sumimasen” atau “permisi” dalam bahasa Jepang. Beberapa restoran memiliki tombol khusus untuk memanggil perhatian pelayan.
Kesopanan merupakan bagian penting dari budaya Jepang, namun terlalu banyak mengucapkan terima kasih juga bisa membuat orang merasa tidak nyaman. Jadi, hindari berterima kasih berlebihan kepada pelayan karena mereka hanya menjalankan tugas mereka.
-
Mengenai aturan masuk rumah atau restoran tradisional tanpa sepatu
Seperti di banyak negara Asia, melepas sepatu merupakan kebiasaan di Jepang ketika memasuki rumah, restoran tertentu, atau ryokan (hotel tradisional Jepang). Orang Jepang menjaga kebersihan dalam ruangan dan menghindari meletakkan sepatu di lantai. Biasanya, ada lemari di dekat pintu masuk untuk menyimpan sepatu atau letakkan sepatu di area genkan yang lebih rendah dari lantai rumah dan balikkan ke arah pintu. Tuan rumah juga biasanya menyediakan sandal khusus untuk pengunjung.
Saat makan di banyak rumah atau restoran tradisional, orang duduk di atas tatami atau tikar jerami. Tas jarang menyentuh lantai, dan kebanyakan tempat menawarkan keranjang kecil untuk menyimpan tas.
-
Hindari berbicara keras di angkutan umum
Di kereta atau ruang publik, berbicara dengan suara keras dianggap tidak sopan, terutama saat berbicara di telepon. Tunggu sampai turun dari kereta jika menerima panggilan telepon agar penumpang lain merasa nyaman.
-
Jauhi daerah wisata yang terlalu ramai
Tokyo memiliki kehidupan malam yang semarak dengan sekitar 30.000 bar. Namun, tidak semua bar sama, beberapa di antaranya telah menjadi terlalu dipadati turis dan mungkin tidak sepadan dikunjungi. Cari bar kecil lainnya di tempat lain yang keren seperti Rhythm Cafe di Shibuya.
Salah satu objek wisata terkenal adalah Tokyo Skytree, sebuah observatorium dengan pemandangan kawasan metropolitan. Namun, tempat ini seringkali ramai pengunjung. Lebih baik cari pemandangan indah dari Museum Seni Mori atau Gedung Metropolitan Shinjuku.
-
Hindari makan sambil berjalan
Di Jepang, makan sambil berjalan dianggap tidak sopan. Lebih baik makan di restoran, di mana porsi makanan lebih kecil dan orang hanya memesan sesuai dengan yang bisa mereka makan. Kebanyakan restoran tidak menyediakan kotak bungkus makanan, karena harus memiliki lisensi khusus untuk itu.
-
Perhatikan pesanan makanan vegetarian
Di Tokyo, mayoritas orang tidak menganut vegetarianisme atau veganisme, sehingga mencari restoran vegetarian bisa sedikit sulit. Jika Anda mencari makanan vegan, pastikan menjelaskan dengan jelas apa yang tidak boleh dimakan. Beberapa restoran mungkin dengan senang hati memperhatikan permintaan pelanggan.