BagusNews.com –
Di Inggris, sedang diluncurkan uji klinis yang menguji keefektifan transplantasi feses untuk pasien yang menderita penyakit hati lanjut.
Uji coba ini akan menguji apakah feses dari orang yang sehat, yang diawetkan beku menjadi kapsul yang dapat ditelan, dapat mengurangi kemungkinan pasien dengan sirosis terkena infeksi.
Sirosis adalah kondisi yang terjadi ketika hati mengalami parut dan kerusakan permanen.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan kerusakan hati memiliki tingkat bakteri “buruk” yang lebih tinggi di usus dibandingkan orang yang sehat, yang berarti mereka lebih rentan terhadap infeksi yang sulit diobati dengan antibiotik biasa.
Uji coba ini akan menyelidiki apakah mengonsumsi “kapsul feses” – seperti yang mereka sebut – yang sering mengandung mikroba atau bakteri yang disebut ‘baik’, dapat meningkatkan kesehatan usus pasien dengan sirosis.
Dr. Lindsey Edwards, dosen di King’s College London dan salah satu pemimpin uji coba, mengatakan bahwa ia berharap pengujian ini akan membantu pasien dengan penyakit hati lanjut mengurangi kebutuhan akan antibiotik di masa mendatang.
“Terdapat kebutuhan mendesak yang belum terpenuhi untuk mengatasi infeksi dan resistensi antimikroba pada penyakit hati kronis,” katanya.
“Jika kita dapat meningkatkan kekebalan pasien hati untuk mengurangi infeksi dengan memodifikasi mikrobiom, kita dapat mengurangi penggunaan antibiotik.”
Diperkirakan sekitar 300 orang akan berpartisipasi dalam uji coba ini, yang didanai oleh National Institute for Health and Care Research UK.
Pasien akan secara acak diberi kapsul feses beku atau tablet plasebo setiap tiga bulan selama dua tahun.
Uji coba sebelumnya dengan sekitar 32 orang menemukan bahwa transplantasi mikrobiota feses (FMT) efektif dan aman.
Profesor Debbie Shawcross, peneliti utama uji coba ini, meyakinkan peserta potensial dengan mengatakan: “Kapsul feses, meskipun namanya menyinggung, tidak memiliki rasa atau bau tertentu, dan dapat memberikan harapan baru bagi pasien dengan sirosis yang tidak memiliki opsi pengobatan.”
Menurut British Liver Trust, penyakit hati menewaskan sekitar 40 orang per hari dan menjadi penyebab kematian prematur ketiga di kalangan pekerja usia produktif, yang juga bekerja sama dalam uji coba ini.