BagusNews.com –
Kematian akibat serangan jantung saat tidur menjadi perhatian masyarakat akhir-akhir ini. Tidak hanya masyarakat umum, tetapi beberapa selebriti juga menjadi korban dari kejadian ini.
Serangan jantung saat tidur bisa terjadi pada siapa saja, baik yang sehat atau yang memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa serangan jantung saat tidur kerap kali tidak menunjukkan gejala yang jelas sebelumnya.
Menurut Mayo Clinic, serangan jantung saat tidur disebabkan oleh penggumpalan darah di dalam arteri koroner atau penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Hal ini mengakibatkan pasokan darah dan oksigen ke jantung terganggu, dan pada akhirnya memicu serangan jantung.
Penelitian dari European Heart Journal menunjukkan bahwa serangan jantung saat tidur terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, dan pada orang yang lebih tua.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa serangan jantung saat tidur memiliki angka kematian yang lebih tinggi daripada serangan jantung pada siang hari.
Kasus selebriti yang baru-baru ini terjadi adalah meninggalnya ayah dari Tissa Biani akibat serangan jantung saat tidur. Seperti yang diakui oleh Tissa, ayahnya sebenarnya sudah lama menderita penyakit jantung. Namun, hal itu memberikan pengingat bahwa kita harus memperhatikan kesehatan jantung kita dengan serius, terlebih jika memiliki riwayat penyakit jantung.
Cara pencegahan serangan jantung saat tidur sama seperti mencegah serangan jantung pada umumnya. Hal ini meliputi menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, rutin berolahraga, dan menghindari rokok serta minuman beralkohol.
Orang yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami serangan jantung harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan mengikuti perawatan medis yang dianjurkan.
Namun, sebagian besar serangan jantung terjadi saat seseorang sedang bangun atau beraktivitas, bukan saat tidur.
Tetaplah waspada terhadap gejala serangan jantung dan segera mencari bantuan medis jika gejala terjadi, terutama jika seseorang memiliki faktor risiko yang tinggi.
Gejala serangan jantung meliputi nyeri dada, sesak napas, mual, muntah, keringat dingin, dan kelelahan.