BagusNews.com –
Setelah menemukan salah satu masjid tertua di dunia, tim arkeolog kembali menemukan masjid lainnya di Kota Badui Rahat, Negev utara, Israel. Kedua masjid tersebut ditemukan pada tahap penggalian oleh Oren Shmueli, Dr Elena Kogan-Zehavi, dan Dr Noe David Michael atas nama Israel Antiquities Authority (IAA).
Kedua masjid tersebut berasal dari abad ke-7, ketika Islam baru mulai menyebar di wilayah tersebut. Meskipun penanggalan yang tepat cukup menantang dilakukan dalam situasi tersebut, kedua masjid tersebut dapat diidentifikasi sebagai masjid karena elemen strukturalnya, yaitu ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah kiblat di Makkah yang merupakan kota suci Islam.
Menurut arkeolog Elena Kogan-Zehavi, temuan ini adalah salah satu masjid paling awal di dunia. Kedua aula tersebut diidentifikasi sebagai masjid karena menghadap ke arah Makkah dan memiliki mihrab terletak di sepanjang bagian tengah tembok yang mengarah ke selatan.
Selain masjid, para arkeolog juga menemukan sebuah rumah pertanian era Bizantium yang menurut mereka tampaknya tempat para petani Kristen. Konstruksinya menimbulkan banyak pertanyaan, antara lain, apakah komunitas Kristen yang sama menjadi Muslim? Atau apakah pemukiman itu dihuni kembali oleh para pedagang semi-nomaden yang mungkin membawa agama baru itu dari Jazirah Arab?
Menurut Kogan-Zehavi, penduduk Rahat sangat ingin melestarikan kedua masjid tersebut, sementara IAA terus menggali di depan lingkungan tersebut. Sejarah selalu berulang. Orang Badui Rahat meninggalkan kehidupan nomaden, menetap di kota-kota, dan mencoba untuk menciptakan sedikit kehidupan yang berbeda di pemukiman permanen.