Segitiga Bermuda menjadi salah satu lokasi paling misterius di dunia. Banyak kapal dan pesawat yang hilang tanpa jejak di lokasi tersebut. Segitiga Bermuda terletak di sebelah utara Samudra Atlantik, di antara Miami (Amerika Serikat), Bermuda, dan Kepulauan Antillen Besar. Lokasi yang dihindari banyak orang ini memiliki luas antara 1,3 juta dan 3,9 juta kilometer persegi.
Pada pertengahan abad ke-19, wilayah misterius ini sudah terkenal, namun julukan “Segitiga Bermuda” baru dipopulerkan pada 1964. Penulis artikel di majalah Pulp, Vincent Gaddis, menggambarkan wilayah segitiga sebagai biang kerok hilangnya ratusan kapal dan pesawat.
Teori tentang Segitiga Bermuda bermacam-macam, mulai dari Atlantis, keberadaan monster laut, alien, hingga adanya perbedaan waktu dan medan gravitasi terbalik. Namun, para peneliti yang lebih ilmiah mengatakan bahwa di Segitiga Bermuda terdapat anomali magnetik, keadaan cuaca ekstrim seperti puting beliung, hingga adanya letusan besar gas metana dari dasar laut.
Hingga saat ini, belum ada satu teori pun yang bisa dianggap benar, baik itu teori ilmiah maupun teori metafisika. Lokasi ini semakin misterius karena belum ada satu orang pun yang dapat mengungkap hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda.
Kesamaan dari mereka yang pernah melewati atau hilang di Segitiga Bermuda adalah arah kompas yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan mereka terbang tanpa arah, bahkan bahan bakar pesawat habis dan memaksa mereka untuk mendarat di laut. Kemungkinan besar, hilangnya arah kompas disebabkan oleh adanya garis agonis, yaitu tempat di permukaan Bumi di mana utara sejati dan utara magnet sejajar.
Penyebab lainnya, Segitiga Bermuda menjadi lokasi di mana badai dan topan tropis sering terjadi. Selain itu, di sana juga terdapat Gulf Stream, yaitu arus laut yang sangat kuat. Di Segitiga Bermuda juga lah bersemayamnya titik terdalam Samudra Atlantik, yakni Palung Puerto Rico yang kedalamannya bisa mencapai 8.380 meter.
Terlepas dari semua misteri tersebut, Segitiga Bermuda memainkan peran penting dalam jalur transportasi laut dan udara di Samudra Pasifik. Lalu lintas harian sangat padat, bahkan lokasi ini adalah salah satu jalur pelayaran yang paling banyak dilalui di dunia.