Pemerintah Rusia Memutus Komunikasi dengan Wagner Group, Pasukan Bayaran Terkemuka
Pasukan bayaran terkemuka Rusia, Wagner Group, diketahui telah kehilangan saluran komunikasi dengan pemerintah Rusia. Hal ini berdasarkan pesan yang diunggah oleh bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, melalui Telegram. Ia mengatakan bahwa Rusia telah mematikan semua saluran telepon khusus di semua kantor dan unit Wagner Group sebagai tindakan untuk menghentikan permintaan amunisi untuk perang.
Prigozhin menambahkan bahwa ia hanya bisa meminta tambahan amunisi melalui media saat ini. Hal ini menunjukkan keretakan antara Wagner Group dan Rusia, seiring dengan beberapa insiden terkait Wagner Group dalam beberapa waktu terakhir.
Prigozhin juga mengatakan bahwa perwakilannya ditolak masuk ke markas militer Rusia di Ukraina. Hal ini menjadi tanda bahwa hubungan antara pasukan bayaran dan Rusia sudah tidak seharmonis dulu.
Wagner Group pernah diklaim sebagai sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, menurut Institute for the Study of War (ISW), hubungan tersebut mulai renggang setelah Prigozhin berulang kali mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada Januari lalu, Wagner Group mengklaim bahwa pasukannya berada di balik perebutan kota Soledar, namun Putin justru memuji Kemhan Rusia atas keberhasilan tersebut. Hal ini membuat Prigozhin menuduh Kremlin tidak memberikan penghargaan kepada pasukannya yang menang di medan perang.
Wagner Group merupakan pasukan tentara bayaran Rusia yang terlibat dalam perang di Ukraina selama beberapa bulan terakhir. Pasukan ini diduga menggunakan taktik brutal dan merekrut narapidana dari penjara untuk dilibatkan dalam perang tersebut.
Beberapa waktu terakhir, Prigozhin sering mengeluarkan pernyataan yang ditujukan kepada Rusia. Ia meminta Kremlin memberikan lebih banyak amunisi kepada anak buahnya untuk melanjutkan serangan di Bakhmut. Meski begitu, Kremlin jarang memberikan tanggapan terhadap kritikan tersebut.