BagusNews.com –
Status ‘King Dolar’ Amerika Serikat (AS) yang telah bertahan sejak 1920-an kini terancam tergusur oleh mata uang negara lain. Pasalnya, data terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa nilai cadangan devisa global yang masih berdenominasi dolar AS mengalami penurunan pada akhir tahun 2022.
Berdasarkan data IMF, delapan mata uang telah menjadi ‘Penguasa Cadangan Devisa Global’. Namun, nilai share dolar AS pada Q4-2022 tercatat mengalami penurunan mencapai 8,66% dibandingkan periode yang sama tahun 2021, yakni mencapai US$ 7.085,01 miliar. Sebagai informasi, data IMF per akhir 2022 menunjukkan cadangan devisa di seluruh dunia mencapai US$ 11,09 triliun, dan mata uang yang berdenominasi dolar AS hanya mencapai US$ 6,47 triliun.
Penurunan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah status ‘King Dolar’ masih pantas diberikan kepada dolar AS. Meskipun nilai cadangan devisa global yang berdenominasi dolar AS masih besar, penurunan tersebut menunjukkan adanya pergeseran dalam tatanan sistem moneter global.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan penurunan tersebut antara lain pergeseran kebijakan moneter dan perdagangan internasional antara negara-negara besar, serta perkembangan ekonomi dan geopolitik global yang dapat mempengaruhi posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global.
Namun demikian, dolar AS masih tetap memiliki peran yang signifikan dalam sistem keuangan global. Sebagai mata uang cadangan devisa global terbesar, dolar AS masih digunakan dalam banyak transaksi internasional dan menjadi acuan dalam perdagangan internasional, investasi, dan kebijakan ekonomi.
Dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang ada, AS sebagai pemilik dolar AS perlu terus menjaga stabilitas dan kepercayaan terhadap mata uangnya. Selain itu, negara-negara lain juga perlu menghadapi perubahan tatanan sistem moneter global dengan bijaksana dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya.
Dalam konteks ini, status ‘King Dolar’ Amerika Serikat masih menjadi perdebatan, dan pergeseran dalam tatanan sistem moneter global dapat mengubah dinamika peran dolar AS di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara untuk terus mengikuti perkembangan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi perubahan yang ada.