BagusNews.com –
Layanan ATM dan mobile banking Bank Syariah Indonesia (BSI) tidak berfungsi selama beberapa waktu karena diduga terkena serangan ransomware.
Serangan ini merupakan serangan malware dengan motif finansial yang biasanya menuntut uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses ke layanan secara permanen.
Serangan ini biasanya didistribusikan melalui spam email dan mengenkripsi file berharga seperti dokumen Microsoft Word, gambar, dan database.
Ahli forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengakui bahwa layanan BSI mungkin terkena serangan ransomware, tetapi tanpa bukti yang solid tidak bisa dipastikan.
Alfons juga menyimpulkan bahwa serangan ransomware sukses mengenkripsi database, core system, dan backup Bank BSI yang mengakibatkan layanan perbankan terhenti selama beberapa waktu.
BSI pada akhirnya mengumumkan bahwa layanan sudah beroperasi normal dan uang nasabah tetap aman.