BagusNews.com –
Harga nickel pig iron (NPI) dan nikel sulfat mengalami penurunan signifikan pada pertengahan April 2023, dengan NPI turun 14% dan nikel sulfat turun 7% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Analis CGS CIMB Sekuritas Nathania Giovanna dan Ryan Winipa menyatakan bahwa penurunan harga nikel dipengaruhi oleh tiga faktor utama.
Pertama, adanya pelemahan makro ekonomi yang telah berdampak negatif pada permintaan stainless steel dunia.
Kedua, pembukaan kembali ekonomi di Tiongkok belum berdampak besar pada permintaan stainless steel, bahkan setelah perayaan Imlek berakhir.
Ketiga, penurunan harga nikel juga dipengaruhi oleh pelemahan harga bijih nikel dari Filipina, yang berdampak pada penurunan biaya produksi NPI di Tiongkok.
Faktor-faktor ini mendorong produsen NPI menurunkan harga jual NPI mereka.
Menurut Giovanna dan Winipa, permintaan baterai yang menggunakan bahan baku nikel sulfat juga mengalami penurunan pada Maret 2023.
Penurunan permintaan ini dipicu oleh pemangkasan produksi prekursor, yang mengakibatkan penurunan produksi nikel sulfat di Tiongkok menjadi 30-60% dari kapasitas pada Maret 2023.
Harga jual nikel sulfat juga turun di bawah US$ 21 ribu per ton pada April 2023, sehingga pendapatan dari nikel hidroksida (MHP) tertekan dan memicu penurunan margin keuntungan.
Dalam situasi ini, CGS CIMB Sekuritas merekomendasikan untuk menambah saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga Rp 2.280 sebagai pilihan teratas.
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) direkomendasikan untuk ditambah dengan target harga Rp 2.700, sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) direkomendasikan untuk ditahan dengan target harga Rp 6.990.