BagusNews.com –
Kunang-kunang ialah salah satu jenis serangga yang cukup dikenal oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kemampuan serangga ini untuk memancarkan cahaya dari tubuhnya.
Serangga ini sering kali dikaitkan dengan lingkungan alami seperti ladang, kebun, sawah, atau hutan.
Ketika membicarakan tentang serangga ini, kita sering kali membayangkan pemandangan perkemahan yang dihiasi dengan cahaya-cahaya kecil berkedip-kedip dari tubuh kunang-kunang.
Namun, pernahkah Anda merasa ingin tahu mengenai sumber cahaya yang dipancarkan oleh kunang-kunang? Artikel ini akan membahas beberapa fakta menarik mengenai cahaya kunang-kunang yang mungkin belum Anda ketahui.
Sumber Cahaya Kunang-Kunang
Dilaporkan oleh Scientific American, produksi cahaya oleh kunang-kunang ini dikenal sebagai bioluminesensi, yaitu fenomena pancaran cahaya dari tubuh makhluk hidup.
Cahaya yang muncul dari tubuh kunang-kunang berasal dari bagian perut bagian bawah. Proses ini melibatkan reaksi kimia di dalam perut kunang-kunang yang menghasilkan cahaya.
Reaksi kimia tersebut terjadi ketika senyawa organik bernama luciferin dalam perut kunang-kunang berinteraksi dengan enzim bioluminescent luciferase, oksigen, kalsium, dan adenosin trifosfat (ATP).
Inilah yang menyebabkan kunang-kunang dapat memancarkan cahaya.
Cahaya sebagai Perlindungan Diri
Salah satu alasan mengapa kunang-kunang memancarkan cahaya adalah untuk melindungi dirinya.
Larva kunang-kunang hidup di bawah tanah atau di lingkungan semi akuatik. Mereka menghasilkan senyawa steroid pertahanan dalam tubuh mereka yang membuatnya tidak disukai oleh predator.
Menurut Science, cahaya yang dipancarkan oleh larva kunang-kunang berfungsi sebagai peringatan kepada predator untuk menjauh karena bau yang tidak enak.
Cahaya Kunang-Kunang untuk Kehidupan Berpasangan
Seperti yang dilaporkan oleh Earth Sky, ketika kunang-kunang dewasa, pancaran cahaya dari tubuh mereka tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan, tetapi juga untuk menarik perhatian lawan jenis.
Cahaya kunang-kunang menjadi isyarat bahwa mereka siap untuk berpasangan.
Kunang-kunang jantan menggunakan cahaya untuk menarik perhatian betina, sementara betina akan merespons dengan memancarkan cahaya juga.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunang-kunang betina lebih tertarik pada jantan yang mampu memancarkan cahaya dalam jangka waktu yang lebih lama.
Ketika kunang-kunang jantan dan betina menemukan satu sama lain, mereka akan mematikan cahaya mereka dan melakukan proses perkawinan. Inilah cara kunang-kunang berkembang biak.
Cahaya Kunang-Kunang di Malam Hari
Dikutip dari CBC, seringkali kunang-kunang hanya memancarkan cahaya saat malam hari. Ini disebabkan karena mereka merupakan hewan nokturnal.
Selain itu, kunang-kunang umumnya melakukan proses perkawinan pada malam hari. Perkawinan di malam hari ini adalah strategi untuk menghindari peluang kawin yang terlewatkan dan untuk menghemat energi dengan tidak mendekati betina dari spesies yang salah.