BagusNews.com –
China tidak lagi menjadi tujuan utama investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI), demikian pernyataan Manulife Asset Management. Saat ini, aliran modal asing mulai mengalir ke negara-negara Asia lainnya. Pergeseran tren ini telah terjadi dalam arus FDI di Asia, menurut Sue Trinh, Co-Head Global Macro Strategy Manulife Asset Management, dalam acara 23 Mid-Year Regional Market Outlook yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (11/7/2023).
Menurut Trinh, banyak negara telah mendapatkan manfaat dari diversifikasi rantai pasokan global yang menghindari China. Vietnam kini menjadi tujuan utama bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya. Namun, keterbatasan kapasitas di Vietnam telah berdampak pada negara-negara lain di kawasan Asia selama beberapa tahun terakhir. Trinh juga mencatat bahwa aliran modal yang signifikan mengarah ke Korea Selatan dan Filipina.
Selain itu, India baru-baru ini menarik perhatian investor dengan kemampuannya membangun ekosistem elektroniknya sendiri. Perusahaan teknologi multinasional, seperti Apple, telah memilih untuk memindahkan produksi mereka ke India.
Trinh juga mengidentifikasi dekarbonisasi sebagai salah satu tema yang menarik bagi investor asing di Asia. Banyak negara di kawasan ini telah menarik investasi ke sektor hijau. Menurut Trinh, tema ini akan menjadi sangat kuat sebagai fokus investasi di masa depan.