BagusNews.com –
Ilmuwan Australia telah menemukan bahwa pemanasan global selama 50 tahun terakhir telah menyebabkan sekitar 380 zettajoule energi terperangkap di Bumi antara 1971 dan 2020. Hal ini dijelaskan dalam artikel yang diterbitkan di jurnal Earth System Science Data pada tanggal 17 April 2023.
Menurut ilmuwan Andrew King dan Steven Sherwood, jumlah energi ini setara dengan sekitar 25 miliar bom atom, lebih besar dari jumlah energi yang dilepaskan selama ledakan bom atom “Little Boy” di Hiroshima pada tahun 1945.
Meskipun demikian, jumlah energi yang terperangkap ini sulit untuk dimasukkan ke dalam konteks dan bahkan lebih mencengangkan bahwa hanya sekitar 60% dari total emisi gas rumah kaca yang diserap oleh planet, sementara 89% energi diserap oleh laut, 6% oleh daratan, dan 4% melelehkan bagian kriosfer. Hanya sekitar 1% yang tersisa di atmosfer.
Penyerapan energi di lautan telah menyelamatkan umat manusia dari beban perubahan iklim sejauh ini, tetapi juga menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut secara besar-besaran yang mengakibatkan pencairan kutub, kerusakan ekosistem laut, meningkatnya keparahan badai tropis, dan mengubah arus laut. Oleh karena itu, mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi penting.