Google Mengumumkan Chatbot AI Baru Bernama Bard, Apa itu dan Apa Keuntungannya?
Setelah Microsoft-backed OpenAI ChatGPT menjadi topik hangat dalam beberapa minggu terakhir, Google memperkenalkan chatbot AI milik mereka yang bernama Google Bard pada 6 Februari lalu. Perjalanan kecerdasan buatan dimulai pada tahun 1951 dengan program permainan catur yang ditenagai AI pertama di dunia yang ditulis oleh Christopher Strachey. Dalam beberapa bulan terakhir, tren AI semakin berkembang, terutama setelah chatbot ChatGPT OpenAI mendapatkan lebih dari 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari dua bulan setelah diluncurkan. Hal ini mendorong Google untuk mengungkapkan solusi mereka sendiri untuk ChatGPT dalam bentuk Google Bard.
Apa itu Google Bard, bagaimana cara kerjanya, dan apa keuntungannya?
- Google Bard didasarkan pada kemampuan bahasa dan percakapan generasi berikutnya yang ditenagai oleh Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog (LaMDA) milik Google.
- Bard dirancang sebagai antarmuka untuk Model Bahasa Besar (LLM) yang memungkinkan pengguna berkolaborasi dengan AI generatif. Chatbot AI milik Google memiliki kemampuan bahasa dan percakapan generasi berikutnya.
- Ini adalah hasil dari penelitian Google dalam LLM yang dimulai dengan pengenalan model percakapan neural pada tahun 2015, diikuti oleh proyek Transformers Google pada tahun 2017.
- Google Bard mampu menghasilkan berbagai respons, bahkan dari prompt dan pertanyaan yang sama atau mirip. Jika pengguna ingin melihat respons yang berbeda atau satu set respons yang baru, mereka dapat meminta Bard untuk menghasilkan respons baru.
- Bard dapat menjadi titik awal untuk keingintahuan pengguna saat mereka mengeksplorasi ide atau topik yang menarik. Misalnya, Bard dapat menjelaskan konsep yang kompleks dengan mudah atau menampilkan wawasan yang relevan tentang suatu topik, yang mungkin menginspirasi pengguna untuk menjelajahi dan belajar lebih banyak.
- Bagaimana cara kerjanya? Setelah pengguna memberikan prompt, Bard menggunakan konteks dalam prompt dan interaksi dengan pengguna untuk membuat beberapa versi respons. Bard kemudian mengklasifikasikan dan memeriksa responsnya terhadap parameter keselamatan yang telah ditetapkan.
- Respons yang lolos melalui pengamanan teknis ini kemudian diberi peringkat ulang berdasarkan kualitas, dengan respons yang memiliki kualitas lebih tinggi, atau beberapa respons, diberikan kembali kepada pengguna.
- Untuk mencegah Bard merespons prompt yang belum dilatih untuk mengatasinya atau menghasilkan konten yang berbahaya atau ofensif, Google memberlakukan seperangkat pengamanan teknis. Tujuan dari pengamanan ini adalah untuk mencegah respons yang bermasalah.
- Berbeda dengan ChatGPT OpenAI, Google Bard belum tersedia untuk akses publik.
- Meskipun Google Bard hanya tersedia melalui daftar tunggu di beberapa negara, CEO Sundar Pichai telah mengungkapkan bahwa chat akan segera tersedia untuk publik dalam waktu dekat.
Berikutnya, Google Bard memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan bahasa yang digunakan oleh pengguna. Dengan begitu, pengguna tidak perlu khawatir dengan bahasa formal atau bahasa informal karena Bard dapat menyesuaikan diri dengan baik. Hal ini memungkinkan Bard untuk lebih mudah dimengerti oleh pengguna dan memberikan respons yang lebih tepat.
Selain itu, Google Bard juga memiliki kemampuan untuk memahami konteks dari pertanyaan yang diberikan oleh pengguna. Dalam hal ini, Bard dapat memberikan respons yang lebih relevan dan terkait dengan topik yang sedang dibahas oleh pengguna. Sebagai contoh, jika pengguna bertanya tentang cara membuat kue, maka Bard dapat memberikan respons yang berkaitan dengan resep kue.
Namun, untuk menjaga keamanan dan kualitas respons yang diberikan, Google Bard juga memiliki beberapa guardrails yang telah diatur sebelumnya. Guardrails ini bertujuan untuk mencegah Bard memberikan respons yang tidak relevan atau bahkan berbahaya bagi pengguna. Sehingga, pengguna dapat merasa aman dan nyaman dalam berinteraksi dengan Bard.
Walaupun saat ini Google Bard belum tersedia secara publik, CEO Sundar Pichai telah mengumumkan bahwa Google Bard akan segera tersedia untuk publik dalam waktu dekat. Selain itu, Google juga akan membuat versi API untuk bisnis yang memerlukan aplikasi chatbot untuk berinteraksi dengan pelanggan.
Dalam kesimpulannya, Google Bard adalah chatbot AI terbaru yang dikembangkan oleh Google sebagai jawaban dari popularitas OpenAI ChatGPT. Dengan teknologi Language Model for Dialogue Applications (LaMDA), Bard memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan bahasa yang digunakan oleh pengguna, memahami konteks dari pertanyaan yang diberikan, dan memberikan respons yang relevan dan terkait dengan topik yang sedang dibahas. Meskipun belum tersedia secara publik, Google Bard diharapkan dapat membantu pengguna dalam mengeksplorasi dan memperdalam pengetahuan mereka mengenai suatu topik.