BagusNews.com –
Meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8 persen pada 2023, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tetap resilient.
Menurut dia, hal ini disebabkan oleh pergeseran sumber pertumbuhan ekonomi dari sektor eksternal ke domestik di tengah pelemahan ekspor.
Kelebihan sumber pendapatan bersih saat ini adalah diatur oleh konsumsi rumah tangga domestik yang sehat dan penurunan inflasi.
Faisal, Direktur Eksekutif Core menambahkan bahwa meskipun ekonomi Indonesia tetap resilient, surplus yang tercatat pada bulan Februari 2023 yang senilai US$5,48 miliar adalah surplus yang tidak sehat, karena turunnya impor mengalahkan penguatan ekspor.
IMF memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5 persen pada 2023, lebih tinggi daripada Malaysia yang telah diproyeksikan pada 4,5 persen dan Thailand sebesar 2,6 persen.
Pemerintah juga akan melakukan kebijakan pro-pertumbuhan, seperti meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur dan Proyek Strategis Nasional untuk persiapan Pemilu 2024.