BagusNews.com –
Prabowo Subianto, calon presiden potensial, memberikan tanggapan terhadap tuduhan mengenai isu pelanggaran HAM pada tahun 1998 yang sering muncul setiap kali ia berpartisipasi dalam pemilu. Terlebih lagi, sekarang ia akan mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.
Prabowo menyatakan bahwa hal ini merupakan hal yang wajar dalam kehidupan demokrasi liberal, di mana setiap lawan politik cenderung mencoba mengurangi popularitas lawannya. Fenomena serupa bahkan terjadi di banyak negara.
“Dalam politik, hal seperti ini terjadi di mana-mana. Itu hal yang biasa,” ujar Prabowo dalam wawancara dengan Najwa Shihab di saluran YouTube, dikutip pada hari Jumat (30/6).
Prabowo menjelaskan bahwa penurunan popularitas setiap lawan politik dengan memanipulasi isu tertentu akan ditentukan oleh masyarakat yang akan memilihnya dalam pemilu di masa depan.
Terlebih lagi, isu tersebut dan hubungannya dengan dirinya telah dijelaskan dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Oleh karena itu, Prabowo mempercayakan semua pilihan kepada masyarakat luas.
“Jika rakyat mempercayai semua tuduhan itu, maka mereka tidak perlu memilih saya,” ungkapnya.
Hal yang sama juga berlaku untuk mantan anggota Tim Mawar yang saat ini berada di bawah pengawasannya. Prabowo merasa bahwa setiap anggota Tim Mawar telah menjalani hukuman mereka dengan tepat.
Artinya, mereka telah memenuhi kewajiban mereka dengan baik. Oleh karena itu, tidaklah baik untuk mengingat kembali masa lalu yang kelam.