BagusNews.com –
Kendaraan listrik telah menjadi topik utama dalam industri otomotif di Indonesia.
Sebagaimana ditandai oleh pembangunan pabrik produksi baterai listrik untuk kendaraan yang diorientasikan oleh pemerintah.
Ini karena Indonesia memiliki 24 persen dari total cadangan nikel secara global, – sehingga menestimalkan potensi baru dari sumber tambang. Hal ini lantas mempromosikan peluang bagi pengusaha pabrik baterai listrik di Indonesia.
Berikut deretan pengusaha yang telah hadir di Indonesia;
1. LG Energy Solution Ltd
Perusahaan teknologi asal Korea telah menginisiasi pembangunan pabrik produksi baterai listrik untuk kendaraan bersama dengan produsen mobil Korea Selatan, Hyundai Motor. Lokasi pabriknya ada di Karawang, Jawa Barat dan smelter-nya di Maluku Utara. Kerja samanya bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencapai US$9.8 miliar atau lebih dari Rp147,2 triliun, terdiri dari penambangan dan pemrosesan nikel, pembuatan baterai, dan daur ulang baterai.
2. Contemporary Amperex Technology (CATL)
Peruahaan teknologi asal China yang berdiri sejak 2011, CATL (Contemporary Amperex Technology),juga membangun pabrik baterai listrik di Indonesia. Lokasi akhirnya masih dalam penentuan antara Kaltara dan Batang. Dengan kinerja yang tumbuh sangat signifikan pada 2021, catl juga telah menjadi pemasok untuk electric vehicle (EV) bidang raksasa seperti Tesla dan Volkswagen.
Dengan sebuah investasi sebesar US$6 miliar atau setara dengan Rp90,2 triliun, kerja sama kedua perusahaan (CATL& PT ANTM, serta IBC) akan mamungkinkan ekosistem pertama di dunia.
3. Britishvolt
Startup manufaktur dan pengembang teknologi baterai ev dari Inggris, Britishvolt, akan berinvestasi di Indonesia bersama anak usaha Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas dengan total US$2 miliar pada 2027.
4. BASF
Perusahaan manufaktur asal Jerman BASF akan ikut meramaikan industri mobil listrik di Indonesia. Dengan lebih dari 80 anak perusahaan dan usaha patungan lebih dari 80 negara dengan 6 lokasi integrasi produksi dan 390 lokasi produksi lain, BASF menggaransi produksi bahan baterai yang berkelanjutan untuk mobilitas listrik dengan meningkatkan cara pembuatan baterai ev dari pengadaan, produksi hingga daur ulang.
5. Foxconn Hon Hai Precision Industry
Group asal Taiwan yang tergabung di bawah Foxconn akan berkerja sama dengan Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk dalam membuat pabrik baterai dan kendaraan listrik. Investasi Foxconn Indika Motor diproyeksikan sebesar US$2 miliar pada 2027.