BagusNews.com –
Sam Altman, CEO OpenAI yang mengembangkan ChatGPT, meyakini bahwa ada banyak pekerjaan yang akan tergantikan oleh kecerdasan buatan atau AI. Namun demikian, ia juga memprediksi bahwa di masa depan akan ada pekerjaan baru yang jauh lebih baik.
Tren ini sudah terlihat saat ini, di mana posisi yang paling sedikit tergantikan di suatu perusahaan adalah posisi ahli di bidang tertentu. Sam Altman percaya bahwa di masa depan akan ada pekerjaan atau profesi baru yang hanya dapat dikontrol dan diputuskan oleh manusia berdasarkan pengalaman dan keterampilannya dalam membaca data dan tren pasar.
Meskipun teknologi baru akan menggantikan beberapa pekerjaan, tetapi akan ada pekerjaan yang lebih baik yang akan muncul. Saat ini, kita tidak melihat banyak ahli yang tergantikan, sebaliknya, kita akan melihat lebih banyak ahli, programmer, dan sejenisnya.
Kekhawatiran tentang hilangnya atau tergantikannya pekerjaan manusia oleh mesin AI dan otomatisasi menjadi sorotan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam acara Conversation with Sam Altman di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, pada Rabu, 14 Juni 2023. Ia mengatakan bahwa kemajuan teknologi dapat berdampak pada hilangnya jutaan pekerjaan pada tahun 2030.
Fakta bahwa beberapa perusahaan atau pabrik telah menerapkan otomatisasi adalah suatu kenyataan yang akan semakin meluas di berbagai wilayah sebagai respons terhadap kemajuan zaman. Perusahaan akan mengurangi sejumlah pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI atau robot, seperti resepsionis atau pramusaji.
Namun, ada pendapat berbeda dari Praktisi Senior Teknologi Informasi Komunikasi, Sri Safitri. Ia berpendapat bahwa para pekerja sebenarnya tidak perlu merasa terancam oleh perkembangan teknologi seperti AI, blockchain, cloud computing, dan data science yang sedang berkembang saat ini.
“Jangan pernah lupakan bahwa rumpun ChatGPT, yaitu artificial intelligence, memiliki kata ‘seni’ di bagian depannya. Ada unsur seni di dalamnya, dan semuanya hanya bisa dikendalikan oleh akal dan perasaan manusia,” ujar Sri dalam keterangannya pada Kamis (18/5).
Pendapat Sri didukung oleh Prof. Adiwijaya, Rektor Telkom University, yang percaya bahwa profesi tertentu tidak akan langsung hilang dengan adanya perkembangan teknologi. Manusia tetap akan ada dan diperlukan sebagai pengendali arah teknologi.