BagusNews.com –
Perusahaan berbasis di Madrid, Alpha Unmanned Systems (AUS), telah menetapkan kemitraan manufaktur berlisensi dengan perusahaan Indonesia, PT Indadi Venyro, untuk memperluas jangkauan AUS di Asia Tenggara.
Perjanjian kemitraan tersebut telah ditetapkan pada April 2023 setelah PT Indadi Venyro setuju untuk berinvestasi di AUS sebagai mitra ekuitas minoritas.
Selain manufaktur berlisensi, perjanjian ini akan memungkinkan PT Indadi Venyro untuk memberikan dukungan dan perawatan lokal untuk produk AUS di wilayah tersebut.
AUS telah menyediakan varian maritim dari pesawat tak berawak rotor-wing Alpha 900-nya kepada Badan Keamanan Laut Indonesia (BAKAMLA). UAV ini beroperasi di kapal patroli terbesar layanan – KN Tanjung Datu (1101) dengan panjang 110 m, dan kapal patroli kelas Pulau Nipah KN Pulau Marore (322) dengan panjang 80 m.
Layanan maritim seperti BAKAMLA telah lama mencari kemampuan penerbangan yang dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pengawasan dan interdiksi maritim kapal-kapal mereka.
Namun, sebelum pengadopsian besar-besaran UAV rotor-wing, kemampuan ini terutama ditemukan pada helikopter yang dipasang di kapal, yang terlalu mahal untuk layanan seperti BAKAMLA, yang sering harus bersaing untuk sumber daya pendanaan dengan layanan seperti Angkatan Laut Indonesia.
Kemitraan antara AUS dan PT Indadi Venyro berpotensi untuk lebih menurunkan biaya yang terkait dengan mengoperasikan Alpha 900, yang pada gilirannya membuka jalan bagi lebih banyak pengadopsian tipe UAV ini pada kapal-kapal BAKAMLA lainnya.
Pengadopsian lebih luas dari UAV rotor-wing ini akan meningkatkan kemampuan BAKAMLA untuk melaksanakan operasi pengawasan maritim di perairan teritorial dan zona ekonomi eksklusif Indonesia, secara efektif membebaskan kapal-kapal Angkatan Laut Indonesia untuk operasi lebih jauh di laut, terutama di jalur komunikasi laut negara.
Alpha 900 memiliki berat lepas landas maksimum 25 kg dan kecepatan jelajah maksimum 100 km/jam.
Dengan kecepatan jelajah 60 km/jam pada beban penuhnya, UAV memiliki daya tahan hingga 2,2 jam. UAV ini memiliki konfigurasi seperti helikopter dengan rotor ekor dan utama.
Dalam layanan BAKAMLA, Alpha 900 telah dilengkapi dengan sistem pengawasan sensor ganda Epsilon 140LC dari Octopus ISR Systems.
Sensor kamera sistem pengawasan ini memiliki zoom optik 30x sementara sensor inframerahnya memiliki zoom digital 4x. UAV telah diperkenalkan dengan sistem lepas landas dan mendarat otomatis yang dapat beroperasi hingga Sea State 4 untuk lepas landas dan hingga Sea State 5 untuk mendarat.
UAV ini sesuai dengan standar NATO dan dilengkapi dengan redundansi untuk sistem kritisnya. UAV ini tidak bersenjata dan ketika tidak digunakan, bilah rotor utamanya dapat dilipat untuk memudahkan penyimpanan dan penanganan, terutama di kapal.