BagusNews.com – Kemajuan teknologi dan kebutuhan yang semakin beragam telah membuat dunia kerja bergerak dinamis, dengan banyaknya profesi pekerjaan yang terus bertambah, sementara beberapa profesi hilang akibat tergantikan oleh robot dan mesin. Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, terdapat 9 jenis pekerjaan yang berpotensi hilang pada tahun 2030. Studi di Amerika Serikat, Jerman, dan Australia bahkan telah menyatakan bahwa banyak pekerjaan yang akan hilang karena digitalisasi.
Oleh karena itu, perguruan tinggi harus bersiap diri untuk menghadapi kondisi pekerjaan yang diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun ke depan, dan menyambut banyaknya peluang pekerjaan baru yang menjanjikan. Seiring adanya jenis pekerjaan yang hilang, akan ada 17 juta pekerjaan baru di bidang teknologi. Indonesia memerlukan banyak tenaga kerja yang Tech-Savy atau melek teknologi di tahun 2024, karena semua bidang akan menggunakan teknologi, mulai dari pendidikan hingga pertambangan.
Berikut adalah 9 pekerjaan yang berpotensi hilang di tahun 2030:
- tenaga jasa penyiapan makanan,
- tenaga administrasi perkantoran,
- tenaga jasa transportasi,
- tenaga produksi manufaktur non-auto,
- konstruksi dan ekstraksi,
- pertanian,
- perikanan dan kehutanan yang masih tradisional,
- sales dan bidang terkait,
- social media manager, dan
- jasa pengamanan.
Di sisi lain, terdapat 9 pekerjaan yang paling dibutuhkan di masa depan, yaitu:
- data scientist dan data analysts,
- spesialis artificial intelligence (AI),
- software dan game developer,
- analis Big Data,
- blockchain developer,
- market research,
- digital marketing,
- biotechnology, dan
- digital content (Youtuber, TikTok).
Oleh karena itu, para calon tenaga kerja perlu mempersiapkan diri dengan memperoleh keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di bidang teknologi, agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin ketat. Sebagai contoh, mereka dapat mengikuti program pendidikan atau pelatihan di perguruan tinggi atau lembaga yang menyediakan pelatihan keterampilan teknologi, seperti data science, AI, blockchain, atau pengembangan perangkat lunak dan game.