BagusNews.com –
Pada tanggal 8 Agustus 2022, Royal United Services Institute (RUSI), sebuah lembaga pemikir yang berbasis di London, merilis laporan terperinci sebanyak 60 halaman yang menjelaskan analisis mereka tentang mikro-elektronik yang ditemukan pada berbagai senjata dan peralatan militer Rusia yang ditemukan di Ukraina.
RUSI mendapatkan 27 sistem militer Rusia yang berbeda-beda mulai dari rudal jelajah hingga sistem komunikasi dan menemukan komponen yang berasal tidak hanya dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Swiss, Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman. Berdasarkan temuan mereka, tampaknya industri pertahanan Rusia memanfaatkan berbagai korporasi bayangan dan cara-cara rahasia lainnya untuk mendapatkan komponen-komponen tersebut.
Secara total, RUSI menemukan setidaknya 450 komponen buatan asing yang menggerakkan sistem militer tercanggih Rusia. Sebagian besar dari 450 komponen tersebut (318 di antaranya), RUSI berhasil konfirmasi, berasal dari “perusahaan-perusahaan Amerika dengan reputasi yang lama dalam merancang dan membangun mikroelektronik canggih untuk militer Amerika Serikat.”
Lebih mengejutkan lagi, setidaknya 80 dari 450 komponen yang diidentifikasi tersebut tunduk pada pengendalian ekspor Amerika yang bertujuan untuk mencegah teknologi semacam itu jatuh ke tangan musuh.
Namun, RUSI bukanlah satu-satunya organisasi independen yang menemukan sejauh mana ketergantungan Rusia pada teknologi senjata Amerika dan sekutunya. Pada bulan September, lembaga pemikir berbasis Inggris lainnya, Conflict Armament Research (CAR), merilis laporan mereka sendiri yang menguraikan temuan serupa.
Analisis CAR dihasilkan dari pemeriksaan helikopter Ka-52 Rusia, berbagai rudal jelajah, kendaraan tanpa awak (UAV), dan peralatan komunikasi dan navigasi – dan temuan mereka sangat mirip dengan temuan RUSI.
CAR mengidentifikasi 650 komponen yang diperoleh dari 144 produsen di luar Rusia. Yang lebih penting, penyelidikan CAR juga membuktikan bahwa Rusia menggunakan sistem yang identik di banyak platform, tampaknya untuk meminimalkan biaya pengembangan dan produksi.
Untuk memastikan, meskipun Rusia mengklaim telah meluncurkan setidaknya enam rudal Kinzhal Kh-47M2 ke target di Ukraina, belum ada analisis pihak ketiga tentang senjata tersebut hingga saat ini. Karena kecepatan senjata yang tinggi dan kekuatan kinetik pada saat dampak, kemungkinan analisis semacam itu akan terbatas pada beberapa komponen yang selamat, dan tentu saja, pemerintah-pemerintah nasional seperti Amerika Serikat memiliki kepentingan untuk mendapatkan senjata-senjata ini untuk melakukan penyelidikan mereka sendiri.
Namun, ada beberapa sistem rudal Rusia yang ditemukan di Ukraina yang terkonfirmasi membawa komponen buatan Amerika, serta bukti-bukti faktual dan preseden sejarah yang menunjukkan bahwa banyak sistem identik ini dimanfaatkan di berbagai platform senjata.