BagusNews.com –
Menikah di usia yang lebih tua telah menjadi tren yang semakin umum, dan sementara tingkat pernikahan menurun, tingkat perceraian masih tetap tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa kendati menunda pernikahan dapat membantu sebagian orang dalam hal kematangan emosional dan stabilitas finansial, hal tersebut tidak menjamin mereka terhindar dari memilih pasangan yang tidak tepat.
Menurut Stephen J. Betchen, seorang penulis buku berjudul “Magnetic Partners,” dalam ulasannya di Psychology Today, masalah dalam perkawinan seringkali berawal dari pemilihan pasangan itu sendiri. Terlepas dari keyakinan kita akan kebebasan dalam memilih pasangan, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar pilihan tersebut dipengaruhi oleh alam bawah sadar kita. Para psikoanalis dan terapis hubungan percaya bahwa kita telah memilih pasangan berdasarkan faktor-faktor yang mendasar sebelumnya.
Dalam upayanya untuk membantu individu lebih sadar dalam memilih pasangan, Betchen menyajikan lima faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah:
- Pahami apa yang Anda inginkan: Berinvestasilah waktu untuk merenungkan kebutuhan pribadi Anda dan siapa yang mampu memenuhinya. Setiap orang memiliki preferensi berbeda, seperti keinginan untuk berbicara secara intim, menghabiskan banyak waktu bersama, atau tingkat keinginan fisik yang berbeda. Ingatlah bahwa keputusan akhir adalah milik Anda, meskipun masukan dari keluarga dan teman bisa berguna.
- Utamakan kepercayaan: Kunci dalam hubungan adalah memiliki pasangan yang dapat dipercayai. Menghindari orang yang licik atau tidak jitemu dalam ekspresi perasaan dan maksudnya akan membantu Anda menjaga hubungan yang sehat dan terbuka.
- Pertimbangkan ketertarikan: Pastikan Anda merasa terhubung secara emosional dan fisik dengan pasangan Anda. Ketertarikan bersifat subjektif, jadi yang terpenting adalah bahwa Anda merasa bergairah. Pastikan juga bahwa pasangan Anda memiliki ketertarikan yang seimbang.
- Cari yang bertanggung jawab: Pilihlah pasangan yang dapat bertanggung jawab dan mau berkompromi. Pasangan yang tidak mau mengambil tanggung jawab atau sulit berkompromi dapat membuat hubungan menjadi rumit.
- Temukan kesamaan: Hindari memilih pasangan hanya untuk melengkapi kekurangan Anda. Pilihlah seseorang yang memiliki nilai-nilai dan tujuan hidup yang sejalan dengan Anda, sehingga Anda dapat memiliki hubungan yang harmonis.
Memahami dan merenungkan hal-hal ini sebelum menikah dapat membantu Anda meminimalkan risiko masalah dalam hubungan Anda di masa depan. Hal ini pada akhirnya dapat membantu mengurangi tingkat perceraian yang tinggi yang masih menjadi masalah serius.