BagusNews.com –
Beberapa waktu yang lalu, muncul berita bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, merencanakan peluncuran Project S, platform e-commerce baru mereka, yang diyakini dapat berpotensi bersaing dengan UMKM di Indonesia.
Tidak seperti TikTok Shop yang berperan sebagai platform penjualan online di mana pedagang dapat memamerkan dan menjual produk mereka, Project S ini diklaim sebagai platform di mana ByteDance akan langsung menjual produk mereka sendiri.
Namun, dalam klarifikasi resmi yang mereka sampaikan melalui situs web mereka, ByteDance dengan tegas menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak memiliki rencana untuk mengenalkan Project S di Indonesia.
“Penting untuk dicatat bahwa Project S tidak pernah ada dalam rencana kami untuk hadir di Indonesia, dan kami tidak memiliki niat untuk meluncurkannya di sini,” demikian pernyataan yang diposting oleh perusahaan tersebut pada tanggal 22 September lalu.
Mereka menambahkan, “Kami juga ingin menekankan bahwa kami tidak terlibat dalam bisnis lintas-batas, dan seluruh pedagang yang beroperasi di TikTok Shop adalah entitas bisnis lokal yang sudah terdaftar dengan nomor induk berusaha (NIB) atau mereka adalah pengusaha mikro lokal yang telah diverifikasi dengan KTP atau paspor mereka.”
Lebih lanjut, TikTok juga ingin mengklarifikasi anggapan yang salah bahwa Project S akan menjadi wadah untuk TikTok menjual produknya sendiri.
TikTok dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak memproduksi barang atau produk apa pun dalam platform mereka. Selain itu, mereka tidak memiliki niat untuk menjadi pengecer dan bersaing dengan penjual-penjual di Indonesia.
“Harapannya, semua dapat memahami bahwa TikTok tidak memproduksi barang dalam platform kami. Kami tidak memiliki niat atau rencana untuk menjadi pengecer atau pedagang besar yang akan bersaing dengan para penjual di Indonesia,” jelas perusahaan asal China tersebut.